BNPB: Enam Masjid Roboh Akibat Gempa Aceh

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sumber :
  • M Nadlir

VIVA.co.id - Kerusakan bangunan akibat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dan sekitarnya, Rabu, 7 Desember 2016, terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Kabupaten Pidie Jaya terdapat 72 unit ruko roboh, beberapa tiang listrik roboh, beberapa ruas jalan rusak, 15 unit rumah rusak berat, 5 unit masjid roboh, 1 unit gedung STAI AL-Azziziyah roboh, dan 1 unit bangunan took roboh.

"Sedangkan di Kabupaten Bireuen terdapat 2 unit rumah roboh dan 1 unit masjid roboh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan persnya.

Sutopo mengatakan bahwa upaya penanganan juga terus dilakukan. Menurutnya, operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat.

Selain itu, Kepala BNPB bersama pejabat dari BNPB, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan Tagana, dalam perjalanan menuju Pidie Jaya untuk melakukan bantuan penanganan darurat.

"BPBD Pidie Jaya dan BPBD Pidie bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan lainnya melakukan penanganan di lokasi. Fokus utama saat ini adalah pencarian dan penyelamatan korban yang tertimpa bangunan yang roboh," ujarnya.

Sutopo melanjutkan, Posko BNPB juga terus melakukan koordinasi dengan BPBD untuk melakukan pendataan mengenai dampak gempa. Sejauh ini, hingga pukul 11.00 WIB, Tim SAR telah menemukan 25 korban tewas dan 26 orang luka berat.

"Korban dirujuk ke RSUD Pidie Jaya dan puskesmas," tutur Sutopo.

Sebelumnya diberitakan korban tewas akibat gempa di Aceh berjumlah 26 orang. Gempa di Aceh terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu, 7 Desember 2016 pagi. Gempa berkekuatan 6,5 SR ini merobohkan berbagai bangunan, termasuk rumah, masjid, dan sekolah.