Banjir Manado, Tiga Warga Meninggal
- VIVA.co.id/Hari Agustinus
VIVA.co.id – Hujan lebat yang terjadi Kamis malam, 15 Desember 2016, di Manado, Sulawesi Utara, mengakibatkan banjir dan tanah longsor hampir di semua wilayah. Tiga warga meninggal dan dua lainnya hanyut terbawa air.
Korban yakni, Miton Abdulah (24 tahun), Gio Abdulah (2,5), keduanya ayah dan anak, warga Kelurahan Paal 4 Lingkungan 6, Kecamatan Tikala. Dan, satu lagi bocah perempuan berusia tujuh tahun, Kezia Sanggele, warga Sumompo.
Dua korban meninggal di Paal 4, meninggal tertimbun tanah sekira pukul 23.00 WITA. "Peristiwa terjadi, saat kami sedang tidur. Suami dan anak saya tertimbun tanah," kata Ribka, istri korban.
Sedangkan Kezia, awalnya sempat hanyut terseret banjir dan pukul 11.30 WITA ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi.
Wali Kota Manado, Vicky Lumentut bersama TNI, Polri dan Tim SAR langsung turun ke lokasi terjadi bencana dan melihat kondisi warga.
"Pemerintah ikut berduka dengan adanya korban jiwa, setelah terjadi banjir dan longsor. Hujan memang Kamis kemarin, cukup lebat dan banyak daerah tergenang air," ujar Vicky.
Data yang berhasil dirangkum VIVA.co.id, titik banjir terjadi Sario Tumpaan, Kelurahan Wanea, Kelurahan Ternate Tanjung, Kelurahan Paal, Kelurahan Bumi Nyiur.
Sedangkan tanah longsor terjadi di Kelurahan Paal 4, dua orang meninggal, Kelurahan Wonasa Kapleng, Kelurahan Sindulang. Sementara itu, satu orang hanyut di DAS Tondano hingga saat masih dalam pencaharian. (asp)