Siapa Sponsor Istibsyaroh MUI Pergi ke Israel?

Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI), Istibsyaroh, bersama delegasi Muslim Indonesia bertemu dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, Rabu lalu.
Sumber :
  • Twitter / @PresidentRuvi

VIVA.co.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibikin heboh dengan kabar kunjungan Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga lembaga itu, Istibsyaroh, ke Israel, pada 18 Januari 2017. Pertemuan Istibsyaroh dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, pun mengundang pro dan kontra, termasuk internal MUI.

Istibsyaroh dikabarkan berkunjung ke Israel tidak mengatasnamakan MUI, tapi memimpin delegasi pemimpin muslim Indonesia. Pertemuan atas prakarsa Dewan Hubungan Australia/Israel dan Yahudi (AIJAC). Dikabarkan pula bahwa Istibsyaroh ke Israel mengatasnamakan sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Timur.

Belum diketahui pasti nama kampus negeri di Jatim yang mendelegasikan Istibsyaroh itu dan tujuan pertemuannya. Dihubungi VIVA.co.id pada Jumat, 20 Januari 2017, melalui nomor telepon genggam bekas anggota Dewan Perwakilan Daerah RI itu tidak aktif. Pertanyaan singkat melalui WhatsApp-nya juga cuma centang.

Sebelum berkarier sebagai anggota DPD RI 2009-2014, Istibsyaroh bergelut di dunia pendidikan sebagai dosen di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (dulu IAIN) Sunan Ampel Surabaya. Guru Besar di bidang Ilmu Tafsir juga dia peroleh di kampus yang terletak di Jalan A Yani Surabaya, Jawa Timur, itu.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Abdul A'la, mengatakan bahwa Istibsyaroh sudah tidak aktif lagi di UIN. Karena itu, dia menegaskan bahwa kunjungan bekas penasihat Pusat Studi Gender ke Israel itu tidak ada kaitannya dengan UIN Surabaya. "Beliau sekarang bukan dosen UIN. Beliau memilih keluar dari UIN sejak jadi anggota DPD dulu," katanya kepada VIVA.co.id.

A'la berharap siapapun tidak membuat tafsir sendiri atas kehebohan kunjungan Istibsyaroh dan rombongannya ke Israel. Semua pihak perlu menerima penjelasan langsung dari pihak yang bersangkutan. "Beliau juga tidak mengatakan kalau delegasi UIN," ujar rektor kelahiran Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu.

Sebelumnya, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, Muhyidin Junaidi, menyayangkan kunjungan Istibsyaroh ke Israel. Alasannya, Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik. Selain itu, Muhyidin menilai Israel adalah negara penjajah. "Lebih baik beliau mengundurkan diri," ujarnya. (hd)