144 Kecamatan di Sumatera Barat Berpotensi Longsor

Longsor di Tanjung Alai dan Koto Alam, Kabupaten Kampar, menyebabkan jalan Riau-Sumbar putus total pada Jumat, 3 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ali Azumar

VIVA.co.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada 144 kecamatan di 16 kabupaten/kota wilayah Sumatera Barat berpotensi mengalami pergerakan tanah yang berakibat longsor.

Atas itu seluruh pemerintah daerah diimbau untuk waspada. Apalagi dari 144 kecamatan itu sebanyak 69 diantaranya masuk dalam kategori menengah hingga tinggi.

Dalam siaran pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa 7 Maret 2017, sebanyak 16 kabupaten/kota itu yakni, Solok, Solok Selatan, Kota Solok, Agam, Kota Bukittinggi, Padang Pariaman.

Kemudian Kota Padang, Kota Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Limapuluh Koto, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai.

"Diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada potensi bahaya hidrometterologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung," kata Sutopo.

Diakatakan bahwa, daerah yang masuk kategori menengah tinggi pergerakan tanah, adalah kondisi dimana suatu daerah memiliki potensi pergerakan jika terkena curah hujan di atas normal.

Umumnya, terjadi di daerah yang berbatasan dengan lembah sungau, gawir (dinding terjal) dan tebing jalan. Sementara untuk daerah kategori tinggi adalah wilayah yang kemungkinan terdampak jika terkena curah hujan di atas normal dan juga membuat gerakan tanah lama dapat aktif kembali. (ren)