Ketua Umum NU: Ulama Berbagai Negara Kenal Hasyim Muzadi

Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj.
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka

VIVA.co.id - Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj mengisahkan pengalamannya selama mendampingi Hasyim Muzadi memimpin NU pada 1999-2004 dan 2004-2010. Dia kala itu menjabat ketua Pengurus Besar NU.

Hasyim, kata Said, sebenarnya melanjutkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang memimpin NU selama 15 tahun (1984-1989, 1989-1994, dan 1994-1999). Pamor dan nama besar Gus Dur mengokohkan posisi NU dalam panggung politik nasional di bawah rezim Soeharto. Bukan pekerjaan ringan bagi Hasyim.

"Itu bukan perkara mudah, namun dapat beliau lalui dan jalankan dengan baik,” kata Said di Jakarta pada Kamis, 16 Maret 2017, seperti dilansir dari laman resmi NU, Nu.or.id.

Said mengakui kecakapan Hasyim mengelola dan memimpin sebuah organisasi, termasuk organisasi besar NU. Soalnya Hasyim memang aktivis organisasi sedari muda.

Hasyim, katanya, juga luwes bergaul karena pandai berkomunikasi, tidak hanya kepada kalangan di dalam negeri tetapi juga mancanegara. Dia masih mengingat sering diutus Hasyim untuk menghadiri sejumlah kegiatan di luar negeri, terutama negara-negara kawasan Timur Tengah.

Dari momen-momen kunjungan ke luar negeri itulah Said mengetahui bahwa pergaulan Hasyim sangat luas. "Ulama dari berbagai negara mengenal baik Kiai Hasyim karena diplomasinya membawa misi NU,” ujarnya.

Menurutnya, bukan hanya gagasan progresif yang Hasyim berikan, tetapi juga teladan dalam memimpin dan mengembangkan organisasi NU hingga tingkat dunia. 

“Ingatan itu masih terasa jelas: betapa hubungan dengan beliau tidak sekadar interaksi organisasi, namun persahabatan yang tulus dan pengabdian ikhlas untuk negeri ini,” katanya.