Anjing Pelacak Mulai Kesulitan Endus Korban Longsor Ponorogo

Ilustrasi Anjing pelacak mencari korban longsor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Upaya pencarian 25 korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur masih belum membuahkan hasil. Selain karena tebalnya material longsoran, titik deteksi yang diendus anjing pelacak juga terus bergeser karena hujan deras.

Anjing pelacak K9 milik Polda Jawa Timur maupun milik Mabes Polri yang diterjunkan ke lokasi masih kesulitan menemukan posisi keberadaan pasti korban yang tertimbun.

Wakil Ketua Tim SAR, AKBP Suryo Sudarmadi mengatakan, pencarian korban sulit dilakukan karena tanah terus bergerak imbas curah hujan yang tinggi. "Jadi anjing kami juga kesulitan. Penciuman anjing K9 menunjukkan pergeseran bau dari tanda semula," ujarnya di Jawa Timur, Jumat 7 April 2017.

Hingga kini kata dia, Tim SAR belum menemukan lagi korban yang masih tertimbun bencana alam longsor tersebut. Baru tiga jenazah korban yang sudah ditemukan yakni Sunadi (45), Katemi (65) dan Dadan Suwandi (27). "Jadi semuanya ditemukan di lokasi pencarian sektor C," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, anjing pelacak Polda Jatim dan Polda Jateng yang diterjunkan mencari korban longsor Ponorogo mulai membuahkan hasil. Setidaknya ada empat titik lokasi yang terdeteksi diduga terdapat korban.

Usai mendapatkan lokasi tersebut, sejumlah alat berat langsung diterjunkan untuk membuka akses jalan menuju lokasi. Lokasi tersebut berada di sektor A satu titik, sektor B dua titik dan sektor C satu titik. "Tanda-tanda keberadaan korban sudah dideteksi anjing pelacak. Ada empat titik. Mudah-mudahan benar ada korban," ujar Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo, Sumani, Kamis 6 April 2017.

Hingga kini, tim SAR sudah menemukan tiga orang korban dari total 28 orang korban yang dikabarkan hilang. Dugaan sementara, mereka tertimbun di sejumlah titik di antaranya sektor A 12 korban, sektor B 10 korban dan sektor C 6 korban. (mus)