18 Desa di Perbatasan Indonesia-Filipina Tak Nikmati Listrik

Ilustrasi-pemadaman listrik
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Pemerataan listrik di Indonesia belum sepenuhnya menjangkau pulau-pulau di Indonesia. Buktinya, 18 desa di perbatasan Filipina-Sulawesi yakni Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, belum dialiri listrik dan sudah cukup lama gelap gulita.

"Listrik di daerah kami terpaksa menggunakan genset. Itupun hanya pagi jam 6 hingga jam 12 malam," ujar Yoksan, warga Sangihe, Rabu, 21 Juni 2017.

General Manager PLN Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, Baringin Nababan mengatakan total ada 2.500 desa di seluruh Indonesia belum dialiri listrik. "Itu termasuk 18 desa di Sulut yang mayoritas berada di perbatasan Sulut-Filipina," katanya.

Ia menyebutkan di Wilayah PLN Suluttenggo, desa di Sulut terbilang sedikit dibandingkan Sulteng atau Gorontalo. "Sulteng ada sekitar 300-an desa dan Gorontalo 100-an desa. Mudah-mudahan tahun ini desa-desa itu sudah bisa dialiri listrik," ujar Baringin.

Misalnya dalam waktu dekat ini, lanjut dia, ada tujuh desa di Pulau Lembeh, Kota Bitung, segera dialiri listrik. "Di Lembeh listrik akan memenuhi warga dan cottage wisata hingga galangan kapal. Mungkin yang agak besar pemakaian listrik galangan kapal. Mudah-mudahan rencana itu tidak ada hambatan," ujarnya.

Listrik harus secepatnya dialiri mengingat pulau-pulau itu punya potensi wisata. "Bagaimana turis mau berkunjung listrik saja tak punya. Makanya pulau-pulau tersebut jadi PR (pekerjaan rumah) bagi kami untuk segera dipasang," tambah Baringin.