Penyebab Jatuhnya Heli Basarnas di Jateng Mulai Terkuak

Tim SAR Evakuasi Helikopter Basarnas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA.co.id – Penyelidikan oleh tim gabungan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, dan Badan SAR Nasional soal jatuhnya helikopter Basarnas di Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah, belum selesai. Namun,  penyebab kecelakaan tersebut perlahan mulai terkuak.

Dari hasil penyelidikan sementara, kecelakaan yang menewaskan empat kru heli anggota pusat penerbangan TNI AL Surabaya dan empat penumpang itu diduga kuat akibat cuaca buruk. Selain itu, para kru heli kurang menguasai medan di sekitar lokasi.

Demikian ungkap Komandan Pusat Penerbangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, pada saat penyerahan santunan dana kepada ahli waris dan keluarga korban.

"Diduga karena faktor cuaca dan kurangnya penguasaan medan kru," kata Manahan, Kamis, 13 Juli 2017.

Ia menambahkan, heli yang mengalami kecelakaan tersebut dalam kondisi baru dan layak terbang.

"Setiap harinya, heli itu selalu berada di hanggar heli pusat penebangan TNI AL di area landasan udara TNI AL Juanda Sidoarjo," katanya.

Sementara itu, terkait empat korban yang meninggal dalam misi kemanusiaan tersebut, ia menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak asuransi ABRI atau ASABRI menyerahkan santunan dana kepada ahli waris sebesar Rp275 juta per korban.

"Selain itu, ada santunan dana pendidikan untuk anak korban senilai Rp30 juta," ucapnya.

Para anggota pusat penerbangan TNI AL Surabaya yang gugur tersebut adalah Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, Kapten Laut Haryanto dan Kapten Laut Solihin.

Keempat korban pun dinaikkan pangkatnya satu tingkat Anumerta sebagai bentuk penghormatan atas jasa korban yang tewas dalam mengemban misi kemanusiaan. (ren)