Kasus Novel Mirip-mirip Penyerangan Aktivis ICW

Aksi dukungan untuk penyidik KPK Novel Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan hingga kini belum terungkap. Koordinator Indonesia Coruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengingatkan, kasus seperti ini pernah juga menimpa aktivis ICW Tama Satrya Langkun di tahun 2010.

"Sampai kini pelakunya juga tidak terungkap. Itu (kasus Novel) mirip dengan yang dialami oleh Tama," kata Adnan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Agustus 2017.

Adnan mengatakan, saat itu Tama juga merasa telah diincar beberapa hari sebelum penyerangan terjadi. Para penyerang juga punya kemampuan, seperti sudah sangat terlatih.

"Kemudian ada info intelijen juga yang sampai ke kami kalau teman-teman ICW harus waspada. Akan tetapi serangan tetap terjadi, serangan profesional, di malam hari dan sangat gelap. Mereka dari skill-nya sangat profesional," ujar dia.

Diketahui, Tama saat itu tengah meneliti dugaan kasus korupsi, yakni dugaan rekening gendut di tubuh kepolisian. "Kendala penanganan perkara seperti ini bukan karena tidak ditemukan bukti-bukti memadai. Kalau kita lihat kinerja kepolisian yang tangani kejahatan yang rumit sekalipun bisa mampu, meski tidak ada saksi. Tapi saat-saat seperti (kasus Novel dan Tama) ini kenapa lamban?" kata Adnan. 

Menurut Adnan, kendala penanganannya adalah karena adanya struktur di kepolisian. Para petinggi kepolisian disebut bisa mengintervensi penanganan kasus sesuai kepentingan mereka. "Faktornya adalah soal struktur. Karena mereka bisa mengintervensi proses ini," ucap Adnan. (ase)