Kondisi Menyedihkan Etnis Rohingya di Perbatasan
- REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
VIVA.co.id – Kondisi warga muslim etnis Rohingya di wilayah perbatasan antara Bangladesh dengan Myanmar sangat memperihatinkan. Mereka diusir oleh tentara Myanmar.
"Kondisinya dalam tenda darurat. Ada yang masih mencari pengobatan gratis, ada yang masih bolak-balik perbatasan untuk menolong yang lainnya," kata Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid di Jakarta, Kamis, 14 September 2017.
Usman menuturkan bahwa kondisi etnis Rohingya yang diusir secara paksa ini jumlahnya terus meningkat. "Tiga hari lalu saya ketemu Duta Besar Amerika itu, jumlahnya kurang lebih 270 ribu," katanya.
Baca Juga:
- Sepekan di Rakhine, Pembantaian Etnis Rohingya Bukan Hoaks
- Mengapa Isu Rohingya Bisa Picu Terorisme di Indonesia
Untuk itu, Amnesty International Indonesia meminta kepada dewan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengambil resolusi terkait masalah yang dialami etnis Rohingya di Myanmar.
Kemudian, Usman Hamid juga meminta kepada pemerintah Myanmar, Aung San Suu Kyi agar menghentikan kasus kekerasan yang menimpa etnis Rohingya.
"Harus ada langkah segera dari pemerintah Myanmar untuk melindungi etnis Rohingya, dan mengembalikan mereka ke Myanmar dan juga memulihkan pembangunan, masjid dan pasar," kata mantan Koordinator Kontras. (ase)
Baca juga: Tak Ada Masjid dan Azan Berkumandang di 'Neraka' Rakhine