Sebaran Abu Gunung Agung Tergantung Arah Angin

Kondisi Gunung Agung usai naik status jadi awas.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Status Gunung Agung di Bali memasuki level awas. Gunung tersebut beberapa hari belakangan mulai menunjukkan aktivitas vulkanik yang sangat tinggi. Bahkan, sejak 22 September 2017, ribuan warga telah diungsikan dari wilayah rawan bencana.

Jika terjadi letusan, abu vulkanik Gunung Agung akan menyebar mengikuti arah angin. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, nantinya, arah letusan akan tergantung pada arah angin yang berubah dalam periode bulan tertentu.

“Sebaran abu tergantung dengan arah angin, jika terjadi letusan sekarang misalnya, angin dominan ke barat daya, otomatis wilayah Jawa Timur yang akan berpotensi terdampak. Tapi, begitu nanti November dan Desember, angin mengarah ke timur, jadi wilayah timur yang terdampak,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin 25 September 2017.

Namun, pihak BNPB mengapresiasi kesiagaan warga Bali di sekitar Gunung Agung. Sebab, beberapa saat setelah ditetapkan statusnya menjadi awas, ribuan warga secara mandiri mengungsi.

“Saat status awas, ribuan masyarakat evakuasi mandiri. Biasanya kami yang minta mereka untuk dievakuasi, tapi mereka bergerak sendiri,” ujar Sutopo.

Meski begitu, masih ada beberapa warga yang belum mengungsi karena mengkhawatirkan kondisi ternaknya. Untuk itu, Basarnas dan BNPB terus-menerus melakukan penyisiran untuk mengajak dan membujuk warga yang belum mau mengungsi.

“Ada beberapa memang yang belum mau mengungsi, tapi kami bujuk terus. Alasannya karena khawatir dengan ternak dan karena gunungnya belum meletus,” kata Sutopo.