Jerman 'Berguru' ke Indonesia Soal Melawan Teroris

Kepala BNPT Suhardi Alius bersama Vice-President of Tthe Bundeskriminalamt Jerman Peter Henzler, Kamis (19/10/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/BNPT Dok

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Indonesia berbagi pengalaman dan pengetahuan soal penanganan masalah radikalisme dan terorisme di tanah air ke pemerintah Jerman.

Dalam temu muka yang dihadiri oleh sejumlah otoritas Jerman itu, Indonesia menjadi rujukan pengalaman dalam penanggulangan terorisme. "Termasuk di antaranya mengenai tantangan dari FTF (Foreign Terrorist Fihter)," ujar Kepala BNPT Suhardi Alius usai pertemuan, Kamis malam, 19 Oktober 2017 di Jerman dikutip dalam siaran persnya.

Mantan Kabareskrim Polri ini menyebutkan penanganan terorisme memerlukan penyeimbangan antara penggunaan pola hard approach (pendekatan keras) dan soft approach (pendekatan lunak).

"Terlebih dalam soft approach Indonesia relatif berhasil dalam program deradikalisasi. Dimana teroris yang telah menjalani masa hukuman dari sebanyak 560 orang hanya 3 orang yang kembali melakukan tindakan terorisme," ujar Alius.

Tak cuma itu, Indonesia juga melakukan program kontra-radikalisasi yang dilakukan BNPT  yakni dengan menggandeng unsur masyarakat termasuk pemuda, pengguna internet, dan juga mantan aktivis teroris.

Dalam siaran pers itu juag disebutkan jika pemerintah Jerman mengaku begitu tertarik untuk mempelajari lebih intensif soal penanganan terorisme di Indonesia. Negara ini juga akan menggelar kunjungan balasan ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Kebijakan BNPT sangat komprehensif dan kami berminat untuk melihat secara langsung implementasi kebijakan yang dilakukan BNPT khususnya mengenai pendekatan soft approach itu," ujar Vice-President of the Bundeskriminalamt Jerman Peter Henzler. (hd)