Penanganan Gambut Harus Diproyeksikan untuk Dorong Ekonomi

Ilustrasi-Kebakaran Lahan Gambut
Sumber :
  • Antara/Rony Muharrman

VIVA – Penanganan pemulihan lahan gambut di Indonesia harus dilakukan dengan cara inovatif. Salah satunya mengolaborasikannya dengan tanaman yang bisa tumbuh di lahan yang berasal dari pelapukan tumbuhan tersebut.

"(Penanganannnya) dengan out of the box, bukan dengan cara yang sekarang," ujar Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead, Rabu, 27 Desember 2017.

Dengan itu, lanjut Fuad, maka akan membuka peluang investor lewat pengembangan model bisnis yang bisa menimbulkan nilai ekonomi dan mendorong kesejahteraan rakyat dari lahan gambut Indonesia yang mencapai 22 juta hektare.

Sebab dengan itu, akan ada pembagian keuntungan antara investor dan para petani yang dipekerjakan untuk menggarap lahan. Sekaligus juga bisa mendorong Indonesia menjadi pemimpin dalam restorasi lahan gambut yang saat ini mencapai hingga 300 juta hektar luasnya di dunia.

"Sebagai negara tropis yang memiliki gambut yang sangat luas, sudah selayaknya kita menjadi juara, kaliber. Kalau ketinggalan, kita malu," ujar Foead. (ase)