Koalisi PKS-Gerindra di Pilpres 2019 Sudah Takdir

Mahfudz Siddiq.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA - Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra dianggap sebagai pasangan ideal dalam menantang patahana Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019. Apalagi, pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, sudah harus dilakukan pada Agustus 2018 ini.

"Kalau garis tangannya, PKS dan Gerindra akan koalisi di pilpres. Karena, keduanya saling membutuhkan untuk memenuhi syarat PT 20 persen," kata politikus PKS, Mahfudz Siddiq, saat dihubungi, Jumat 20 April 2019.

Namun, setelah Prabowo disebut-sebut akan maju, justru yang diributkan saat ini adalah siapa cawapresnya. Bahkan PKS menyebutkan harus dari mereka yang mendampingi Prabowo.

Mahfudz menyadari bagaimana kekuatan petahana Jokowi. Secara syarat sudah memenuhi, karena didukung oleh lima partai politik, sehingga syarat elektoral 20 persen itu sudah terpenuhi.

"Koalisi ini harus menyusun peta dan strategi pertarungan terlebih dahulu. Bagaimana cara menangnya. Kalau sudah mantap peta dan strateginya, maka akan mudah memutuskan siapa pasangan capres dan cawapresnya. Jangan terbalik," katanya.

Ia mencontohkan, ketika Pilkada Jawa Barat. Di mana diawal-awal, PKS digembar-gemborkan berkoalisi dengan Demokrat. Bahkan, duet Dedy Mizwar-M.Syaikhu saat itu sudah menyebar. Namun, akhirnya bubar di tengah jalan.

"Jadi, saran saya PKS dan Gerindra santai saja soal siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres. Sering-sering saja duduk bareng mendiskusikan cara memenangkan pertarungan di Pilpres 2019," katanya.

Mantan Ketua Komisi I DPR itu menilai, masyarakat banyak berharap pada dua poros partai ini. Apalagi, nantinya kalau ditambah dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Mahfudz mengatakan, PKS memiliki sembilan nama yang siap diusung sebagai capres atau pun cawapres. Jika peta cara pemenangan bisa ditentukan, bisa dilanjutkan dengan menentukan siapa yang menjadi cawapres.

"Kalau Prabowo diyakini sebagai calon yang tepat dan sesuai dengan cara memenangkan pertarungan, maka pasti Gerindra akan maju. Tetapi, kalau ada kalkulasi dan pertimbangan lain, mungkin juga Gerindra akan membuat keputusan lain yang mengejutkan. Kata kuncinya adalah ‘bisa menang’," katanya.