Golkar Ungkit Jasanya Antar Titiek Soeharto Jadi Anggota DPR

Siti Hediati Hariyadi (kedua dari kanan) dalam deklarasi bersama para petinggi Partai Berkarya pimpinan Tommy Soeharto di Kemusuk, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Mundurnya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto bukanlah kabar yang mengagetkan bagi pengurus Golkar di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY. 

Kabar mundurnya Titiek Soeharto bahkan sudah terdengar di telinga jajaran pengurus partai berlambang pohon beringim itu dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di DIY.

"Saya tidak kaget karena sudah mendengar kabar itu satu pekan yang lalu. Mbak Titiek akan mundur dari Golkar dan bergabung dengan Partai Berkarya saat ada acara konsolidasi pemenangan Partai Berkarya di DIY yang digelar di Kemusuk," ujar Arni Tyas Palupi, Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Bantul kepada VIVA pada Senin 11 Juni 2018.

Dengan pernyataan mundur dari Titiek Soeharto yang juga punya jabatan di pimpinan pusat Partai Golkar, otomotis status keanggotaannya berakhir. Kartu Tanda Anggota Partai Golkar untuk Titiek otomatis dicabut oleh pimpinan pusat Partai dan segera disusul pergantian antarwaktu atau PAW.

Menurut Arni, Golkar sudah menyiapkan pengganti Titiek di DPR RI, yakni Gandung Pardiman. Gandung-lah calon legislator Golkar yang memperoleh suara terbanyak kedua setelah Titiek pada Pemilu 2014.

Wakil Ketua III DPRD Bantul itu menceritakan asal-usul pencalonan Titiek sebagai anggota DPR pada Pemilu 2014 melalui daerah pemilihan DI Yogyakarta. Prosesnya, kata Arni, tentu tak dapat dilepaskan dari campur tangan pimpinan pusat Golkar di Jakarta sehingga Titiek langsung mendapatkan nomor satu dalam pencalonan kala itu.

"Kader Golkar tahu semua bagaimana perjuangan Mbak Titiek di Yogya dibandingkan politisi Golkar dari DIY yang sudah kerja mati-matian namun tetap saja gagal terpilih menjadi anggota DPR RI," ujarnya.