Tim Jokowi Janji Hindari Nyinyir dan Diksi Menghina

Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam konferensi pers di Posko Cemara di Jakarta pada Selasa, 25 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin berkomitmen mengarahkan dan membina simpatisannya agar tak keluar dari jalur yang ditetapkan dalam berkampanye, menyusul data Indeks Kerawanan Pemilu sebagaimana dirilis Badan Pengawas Pemilu.

"Kita harus disiplin tidak melakukan, menyampaikan bahasa atau diksi yang memprovokasi, yang menghina, kemudian yang nyinyir terus, tidak boleh berlebihan," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding di Posko Cemara di Jakarta pada Selasa, 25 September 2018.

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menyebut timnya juga akan ikut membantu polisi, yakni membantu membuat situasi masyarakat tetap kondusif.

Juru bicara TKN Lena Maryana Mukti berharap Bawaslu tidak hanya merilis potensi kerawanan di daerah. Bawaslu dan KPU juga diminta menyiapkan diri untuk mengantisipasi dan menyosialisasikan apa saja yang boleh dan yang tidak dalam masa kampanye.

"Baik itu kampanye di udara (internet; media sosial) maupun kampanye ketika tatap muka, terutama di medsos (media sosial), yang membuat kita sulit mengontrol ini adalah medsos," katanya.

Lena mengaku juga sudah menyosialisasikan kepada tim di bawah terkait. Dia berharap masyarakat juga bisa tersosialisasikan agar tidak ada kampanye hitam nanti.

"Di tingkat TKN ini kami sudah clear, ya. Kami sudah melakukan konsolidasi dan workshop-workshop-nya menjelaskan kepada relawan apa batasan-batasan ketika kampanye nanti, terutama jubir inti kita ini kan tidak terlalu banyak," ujar Lena.