Soal Boyolali, Sekjen Gerindra Sebut Video yang Viral Sudah Dipotong

Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menilai, permintaan maaf Calon Presiden Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' tulus. Meski begitu ia menyerahkan kasus itu pada hukum. Muzani meyakini, yang viral adalah bagian pidato Prabowo yang sudah dipotong.

"Biarlah itu menjadi ranah hukum. Dan saya kira apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo kemudian menyampaikan maaf sesuatu yang sangat tulus," kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Rabu 7 November 2018.

Ia menjelaskan, pidato Prabowo menggambarkan perkembangan gedung dan hotel begitu banyak tumbuh pesat tapi tidak dimiliki apalagi dinikmati masyarakat. Tampang Boyolali itu justru penghayatan ada keterasingan antara kemajuan hotel dan gedung-gedung tinggi dengan tingkat kemiskinan. 

"Maksudnya kemajuan tidak boleh mengasingkan dari masyarakat. Masyarakat harus menjadi bagian dari kemajuan, syukur-syukur bagian dari kepemilikan. Tidak ada maksud melecehkan dan merendahkan. Apa maksudnya beliau datang-datang jauh ke Boyolali untuk merendahkan, engga ada sama sekali," kata Muzani.

Ia menuding yang viral merupakan bagian pidato yang dipotong seolah merendahkan masyarakat Boyolali. Ia menyebut hal tersebut juga dipelintir.

"Dan itu dalam situasi kampanye begini ya bisa-bisa dan kejadian dan kemudian dituntut minta maaf. Kemudian diskusi itu panjang apakah perlu minta maaf segala macam." (mus)