PSI Tolak Poligami, Tsamara Tegaskan Konteksnya Bukan Agama

Calon Legistlatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany saat mengunjungi kantor VIVA di Jakarta, 19 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menegaskan sikap partainya yang menolak adanya poligami di Indonesia. Bahkan, Jika lolos ke parlemen, PSI berjanji mendorong revisi aturan yang mendukung poligami saat ini. 

Hal itu pun bikin heboh di masyarakat. Beberapa pihak menganggap sikap PSI tersebut tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam. 

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menegaskan, pihaknya melihat masalah itu tidak dari pandangan agama, tapi lebih ke ranah sosial. Bahwa berdasarkan riset sejumlah lembaga, mayoritas poligami menimbulkan ketidakadilan pada wanita dan anak-anak.

"Kalau kami lihat riset lembaga kredibel. Mayoritas wanita Indonesia bepotensi menimbulkan kekerasan ke perempuan dan anak," ujar Tsamara dalam Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne, Senin 17 Desember 2018. 

Tsamara pun menegaskan, larangan poligami yang disampaikan pun konteksnya untuk kader. Dan mayoritas dikatakan mendukung dengan sikap partai tersebut. 

Mengenai rencana partai yang akan bakal mendorong revisi aturan yang mengesahkan poligami, jika sudah masuk parlemen. Dia menjelaskan, revisi yang akan didorong adalah larangan bagi aparatur sipil khususnya pejabat negara. 

Sebab, menurut PSI, apara pejabat tidak akan bisa adil dalam keputusan yang dibuatnya apabila melakukan poligami. 

"Bagaimana pejabat publik membuat keadilan di luar rumah tapi tidak bisa menegakkannya di dalam (rumah)," tegasnya. 

Dia juga menyampaikan, PSI tidak takut elektabilitas partainya turun karena kehebohan ini. Sebab, di era demokrasi, siapapun bisa memilih sesuai dengan hati nuraninya. 

"Itu sikap PSI. Kalau setuju pilih PSI, kalau tidak ya ini demokrasi," tegasnya.