Survei Litbang Kompas: Cuma Enam Partai yang Lolos ke DPR

Dua siswa Sekolah Menangah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA - Penelitian dan Pengembangan atau Litbang Kompas menggelar survei terbaru terkait Pemilu 2019, khususnya mengenai elektabilitas partai-partai politik dalam menghadapi pemilihan legislatif. Hasilnya, hanya enam partai yang mereka prediksi lolos ke DPR, karena memenuhi syarat ambang batas parlemen sebesar empat persen.

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Kamis 21 Maret 2019, enam partai tersebut antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 26,9 persen, Partai Gerindra 17 persen, Partai Golkar 9,4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,5 persen.

Sedangkan 10 partai lainnya tidak lolos, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) 2,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,7 persen, Partai Nasdem 2,6 persen, Partai Hanura 0,9 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,4 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,2 persen. Kemudian, partai-partai baru seperti Perindo 1,5 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, Partai Berkarya 0,5 persen, dan Partai Garuda 0,2 persen.

Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, mengatakan bahwa tampilnya PDIP dan Partai Gerindra sebagai dua partai yang mendapatkan elektabilitas tertinggi, karena mendapatkan efek ekor jas dari capres yang mereka usung. Seperti diketahui bersama, Joko Widodo merupakan kader PDIP, sedangkan Prabowo Subianto adalam tokoh sentral di Partai Gerindra.

Sedangkan partai-partai lain, tidak seberuntung PDIP dan Gerindra. Karena itu, lanjut Yohan, mereka harus berpikir keras untuk mendapatkan insentif elektoral di pileg, saat mendukung pasangan calon di pilpres.

Survei tersebut digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara tatap muka terhadap 2.000 responden.

Responden dipilih secara acak sederhana, dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar +/- 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana. (djo)