Tepis Hoax Azan Dilarang hingga Legalkan LGBT, Jokowi: Mikir, Mikir!

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (tengah), menyapa simpatisan pendukungnya di Jember Sport Garden, Ajung, Jember, Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Seno

VIVA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menepis seluruh isu bohong atau hoax yang menyerang dirinya selama 4,5 tahun memimpin Indonesia. Ia menjabarkan isu hoax yang kerap merugikan dirinya seperti adzan dilarang, hingga zina dan LGBT akan legal ketika Jokowi-Ma'ruf Amin menang.

Jokowi menegaskan isu itu tidak benar. Ia mengaku selama 4,5 tahun telah difitnah dan dijelek-jelekkan namun selalu diam dan sabar.

"Saya sudah 4,5 tahun dihina, dihujat, difitnah dijelek jelekkan, saya diam, saya sabar. Tetapi hari ini saya minta bapak ibu saudara saudara sekalian meluruskan fitnah fitnah itu," kata Jokowi dalam kampanye terbuka di Dumai, Riau, Selasa 26 Maret 2019.

Jokowi pun mencontohkan, tuduhan bahwa dia adalah PKI jelas tidak berdasar. Sebab, kata dia, lahir pada tahun 1961. Sedangkan, PKI sudah dibubarkan pada tahun 1965.

"Saya lahir 61 PKI dibubarkan 65, umur saya baru 4 tahun. Masa dituduh seperti itu, mana ada PKI balita. yang bener aja," ujar Jokowi disambut tawa hadirin.

Jokowi melanjutkan, beberapa fitnah yang menerjang dirinya seperti pendidikan agama akan dihapus hingga zina akan dilegalkan jika Jokowi-Ma'ruf menang, jelas-jelas tidak berdasar.

"Kemudian, kalau Jokowi-Ma'ruf menang akan dilegalkan perkawinan sejenis, ini kelas sudah tidak karu karuan. Jangan sampai masyarakat termakan isu itu, harus ada yang berani melawan jangan diem saja,' kata dia.

Untuk isu hoax azan akan dilarang ketika Jokowi-Ma'ruf menang, dia mengatakan bahwa itu tidak akan mungkin terjadi. Sebab, kata dia, cawapresnya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Jokowi-Ma'ruf menang azan akan dilarang, hati-hati. Wong cawapres saya Prof KH Ma'ruf itu adalah ketua MUI. Logikanya ini loh, mikir mikiiir!" ujarnya.

Lalu, Jokowi yakin pendukungnya tak ada yang termakan oleh isu tersebut. "Kalau yang di sini saya yakin pasti tidak termakan isu isu itu. Tapi tolong jangan isu itu berkembang, kemana-mana," tuturnya.