Debat Keempat, Prabowo Dinilai Agresif, Diksi Dilan Dipatahkan

Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Analis Politik Ubedilah Badrun menilai, Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto agresif ketimbang Capres nomor urut 01 Joko Widodo, dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 putaran keempat, di Hotel Shangri La, Sabtu, 31 Maret 2019 malam. 

"Debat sebelumnya Jokowi agresif, yang semalam agresif justru Prabowo terjadi perubahan luar biasa," ujar Ubedilah dalam acara Apa Kabar Indonesia di tvOne, Minggu, 31 Maret 2019.

Menurut dia, orang tidak akan menyangka Prabowo melakukannya dengan sangat ekspresif. Terutama, saat berbicara tentang ideologi, persenjataan, kapal perang. "Ekspresinya lebih keluar," ujarnya.

Ubedilah menilai, debat putaran keempat lebih menarik dibandingkan debat-debat sebelumnya. "Semalam lebih menarik, sebelumnya ewuh pakewuh, pertunjukan sopan santun. Semalam lebih otentik," ujarnya.  

Hal lain yang menarik, dia mengungkapkan, ada diksi yang diungkapkan Jokowi soal Pemerintahan Dilan, yaitu Pemerintahan Digital Melayani. Secara gagasan, hal tersebut sama dengan tahun 2014 lalu.

Diksi Dilan itu, menurut dia, dipatahkan oleh Prabowo dengan masalah jual beli jabatan. Saat debat, Prabowo mengungkapkan tidak ada gunannya teknologi canggih jika praktiknya masih koruptif. 

Jika penampilan capres dalam debat semalam diberi skor, Ubedilah mengatakan, "Prabowo lebih kritis, nilainya 8. Jokowi agak cool, tidak mampu membantah soal jual beli jabatan, angkanya 7." (mus)