TKN Ingatkan Manuver Demokrat Jangan Ujug-ujug Minta Bubarkan Koalisi

Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri

VIVA – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menyatakan pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan siapa pun, termasuk Partai Demokrat. Membangun koalisi ini tujuannya dalam konteks membangun bangsa. Namun, ia mengingatkan agar elite Demokrat juga bisa bersikap menghormati koalisi.

"Tapi tentu ini harus dibicarakan secara bersama-sama. Tidak ujug-ujug mengeluarkan pernyataan membubarkan koalisi, karena koalisi itu sangat penting untuk mengawal kinerja pemerintahan," kata Ace di gedung DPR, Jakarta, Rabu 12 Juni 2019.

Dia menjelaskan adanya koalisi dibentuk agar kerja-kerja politik Jokowi mendapatkan dukungan di parlemen. Karena koalisi Indonesia kerja yang dari sejak awal mengawal baik dari persiapan kampanye pemenangan sampai terpilih temtu bukan hanya sampai Pilpres berakhir.

"Koalisi itu kita mungkinkan untuk bekerja mengawal pak Jokowi-Kyai Ma'ruf lima tahun ke depan agar pemerintahan ini berjalan secara efektif, dan target pemerintahan lima tahun ke depan tidak diganggu dari pihak-pihak katakanlah misalnya oposisi yang mau menjegal kebijakan-kebijakan tertentu," kata Ace.

Kemudian, ia memastikan sangat terbuka bila Demokrat mau bergabung dengan koalisi. Ia berharap Demokrat bisa berbicara bersama-sama soal hal ini.  

"Jika Partai Demokrat mau bergabung KIK, tentu kami sangat terbuka, tapi kami tentu berharap bahwa kita bicara secara bersama-sama, jangan ujug-ujug mau membubarkan koalisi. Karena tujuan koalisi tersebut, agar pemerintahan Jokowi 5 tahun ke depan berjalan dengan baik," kata Ace.
    
Sebelumnya, elite Partai Demokrat meminta calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, agar segera membubarkan Koalisi Adil Makmur, yang mengusung pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Demokrat juga menganjurkan hal yang sama untuk Koalisi Kerja yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Hal ini disampaikan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Dia mengatakan jika masih ada koalisi dan membentuk dua kubu tersebut, sama saja dengan masih memelihara permusuhan. Dengan adanya dua kubu itu, berpotensi terjadi benturan di kemudian hari.

"Anjuran yang sama, bubarkan koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput. Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa," kata Rachland dalam akun Twitternya yang dikutip VIVA, Minggu 9 Juni 2019. (ren)