Jokowi-Bamsoet Bertemu, Sinyal Calon Ketum Golkar Lebih dari Satu

Wasekjen Golkar periode 2009-2014 dan 2014-2015, Lalu Mara Satriawangsa.
Sumber :
  • Ist

VIVA - Politisi Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa menilai pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Bambang Soesatyo memiliki arti tersendiri. Arti itu berkaitan dengan persaingan perebutan pucuk pimpinan di partai berlambang pohon beringin.

"Setelah Bambang Soesatyo diterima Presiden Jokowi, sinyal kuatnya adalah pemilihan ketua umum Partai Golkar dipastikan akan diikuti lebih dari satu calon ketua umum," kata Lalu Mara melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 16 Juli 2019.

Dengan demikian, lanjut Lalu Mara, kecil kemungkinan akan berlangsung secara aklamasi, tapi akan dilaksanakan pemilihan secara langsung sesuai AD/ART. "Pemilihan secara langsung diikuti pemilik suara; DPD II, I, Ormas yang mendirikan dan didirkan," kata dia.

Lalu Mara menuturkan meski hingga saat ini jadwal Rapimnas yang agendanya penetapan tempat dan jadwal Munas belum ada, karena belum ada keputusan pleno harian, bisa dipastikan Munas Partai Golkar akan berlangsung Desember sesuai saran Dewan Pembina.

"Yang menarik adalah Bambang Soesatyo adalah dari unsur keluarga ABRI (TNI), sementara Arilangga dari unsur birokrat. Dan apa yang disampaikan Bambang Soesatyo sehabis pertemuan dengan Presiden Jokowi yang menginginkan Golkar menjadi rumah besar bagi para purnawirawan dan keluarga besar TNI/Polri," kata dia lagi.

Lalu Mara pun menyimpulkan bahwa pemilihan ketua umum akan berlangsung ramai, demokratis. Kemudian semuanya pada akhirnya berteduh di bawah pohon beringin.

Kondisi internal Partai Golkar saat ini mulai memanas. Hal itu seiring mengemukanya isu pergantian ketua umum partai tersebut melalui forum Munas.

Sejauh ini, ada dua kandidat yang disebut-sebut bakal bersaing. Mereka yaitu Airlangga Hartarto, ketua umum petahana, dan Bambang Soesatyo, salah satu politisi senior Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua DPR.