Ditangkap KPK, PDIP Langsung Pecat Nyoman Dharmantra

Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Badan Hukum PDI Perjuangan, Junimart Girsang, menyebut bahwa dirinya kaget penangkapan yang terjadi kepada rekan separtainya, Nyoman Dhamantra.

Penangkapan itu, kata dia, sempat tak dipercaya, karena sebelum Nyoman berangkat ke Jakarta, dirinya masih bersama - sama di Bali.

Saat itu, Nyoman meminta izin dari Bali ke Jakarta dengan alasan mertuanya sakit.

"Jadi 03:44 WITA (dia pamit dari kegiatan Kongres) ada berita mertua sakit. Nih (tunjukin percakapan ponsel Junimart dengan Nyoman), saya bilang ya semoga lekas membaik dan masih dibalas," kata Junimart di Sanur, Bali, Jumat 9 Agustus 2019. 

Junimart pun mengatakan, pada dua malam sebelumnya, dia satu pesawat dengan Nyoman berangkat ke Bali untuk sama -sama mengikuti Kongres partai. Kemudian itu juga, Nyoman balik ke Jakarta karena alasan keluarga, dan mendengar kabar bahwa Anggota Komisi VI DPR itu ditangkap oleh komisi antikorupsi saat setibanya di Bandara Soekarno - Hatta, Banten.

"Saya satu pesawat, dari Bandar Ngurah Rai satu mobil ke Hotel dan sama - sama check ini. Beliau tidak ada bicara apa - apa santai," ujar Junimart. 

Sementara itu Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa partainya tidak menolerir korupsi yang dilakukan kader. Seketika mendengar OTT dan tersebut nama Nyoman, partai disebut langsung memecat yang bersangkutan.

Pemecatan juga dibarengi tidak ada bantuan hukum kepada kader yang korupsi. 

"Terhadap siapa pun (korupsi) langsung ditandatangani (pemecatan). Bahkan sudah ditandatangani terlebih dahulu tinggal mengisi nama. Jadi seperti itu di partai," kata dia.

"Kalau terkait dengan korupsi, OTT, sikap PDI Perjuangan sangat jelas. Kami akan memberi sanksi pemecatan, tidak ada ampun," kata dia.