Masih Ada 'Cebong' dan 'Kampret', Haji Lulung Sebut Ini Penyebabnya

Abraham Lunggana alias Haji Lulung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Anggota DPR RI Fraksi PAN, Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan rekonsiliasi dengan rivalnya, Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo sekarang diangkat menjadi menteri pertahanan (menhan) untuk membantu Kabinet Indonesia Maju selama lima tahun ke depan.

Selain itu, pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga telah menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Tapi, pengangkatan Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina masih meninggalkan kontroversi. Meski begitu, kata dia, yang perlu dilakukan sekarang adalah mengawal kinerja Ahok di Pertamina.

"Jangan terlalu banyak kontroversi, negara perlu kita. Kita kawal semua supaya ini menjadi baik," kata Haji Lulung dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam, 26 November 2019.

Menurut dia, sikap kenegarawanan Prabowo harus dicontoh oleh semua pihak. Pasalnya, Prabowo sebagai calon presiden yang bertarung dengan Jokowi sangat arif, yakni mau menjadi pembantu Jokowi sebagai menteri pertahanan.

"Apa tudingan-tudingan kepada Pak Prabowo saat itu, apa caciannya? Tutup kuping. Yang penting, bangsa ini bisa satu. Ini contoh kearifan seorang Pak Prabowo," ujarnya.

Anehnya, kata dia, sekarang masih saja ada kelompok yang terpecah, yang disebut ‘cebong’ dan ‘kampret’. Menurutnya, kedua kelompok ini masih saja kontroversi. Lulung melihat yang membuat masyarakat masih terkotakkan karena belum ada upaya rekonsiliasi pemerintah dengan Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Yang paling krusial itu sekarang persoalan Habib Rizieq pulang. Siapa sih yang tidak ditanya?" ujar dia.

Lulung mengaku sering mendapatkan pertanyaan tentang kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut dari masyarakat. Makanya, perlu ada rekonsiliasi nasional agar bangsa ini tidak terpecah.

"Orang kecil kayak saya ini ikut ditanya. Bang haji, bagaimana tentang kepulangan Habib Rizieq? Saya katakan, harus ada rekonsiliasi nasional, bangsa ini jangan terpecah. Masa depan negara ini ada di pundak kita semua," tuturnya.

Oleh karena itu, Lulung mengatakan, rekonsiliasi ini bisa dimulai dari pemerintah. Menurut dia, jangan ada lagi gagal paham dari pemerintah bahwa tidak ada rekonsiliasi dengan Habib Rizieq.

"Maksudnya bukan begitu, tapi maksud saya dimulai dari pemerintah. Ayolah kita rekonsiliasi, Pak Prabowo sudah selesai, ayo rakyat mari selesai. Kita sudah sahabat lagi," katanya.

Dengan begitu, kata dia, jangan kemudian pemerintah malah gagal paham bahwa tidak ada urusannya rekonsiliasi dengan Habib Rizieq.

"Kita butuh pemerintah menyerukan kepada bangsa ini agar kita tetap rekonsiliasi. Ahok kan rekonsiliasi, perdebatan kontroversi selesainya di ILC. Kesadaran saya sebagai anak bangsa, jelas. Tidak ada lagi orang yang melarang setiap warga negara yang punya hak sama dalam pemerintahan," tandasnya.