Instruksi Megawati Kader PDIP Rapatkan Barisan Pascapembakaran Bendera

Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri memasukkan surat suara saat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di TPS 62, Kebagusan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA –  Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat perintah harian kepada kader PDIP di seluruh Indonesia. Surat itu dikeluarkan untuk merespons pembakaran bendera partai tersebut oleh massa saat aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR pada Rabu petang, 24 Juni 2020.

Surat yang dikeluarkan dan ditandatangani Megawati itu, meminta kader 'Banteng' untuk siap siaga namun harus tetap mengedepankan proses hukum. Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan surat perintah tersebut. Partai menyesalkan segala bentuk provokasi yang berujung pada pembakaran bendera partai termasuk oleh massa saat terjadi demonstrasi PA 212 di gedung DPR.

"Ya benar ibu ketua umum mengeluarkan surat perintah harian," kata Hasto, Kamis 25 Juni 2020.

Dalam surat ditekankan, PDIP adalah partai yang yang sah dan yang berakar pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hasto pun menegaskan, sejak awal PDI Perjuangan selalu mengedepankan dialog dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

“Bung Karno selalu mendambakan dan memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa, demikian halnya kami. Semua persoalan bisa diselesaikan dengan musyawarah," kata Hasto.


Isi surat perintah harian Megawati:

SURAT PERINTAH HARIAN*
*KETUA UMUM PDI PERJUANGAN*

Merdeka !!!

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah Partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927.

PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang di dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi di kuyo-kuyo, di pecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor Partai pada tanggal 27 Juli 1996.

Meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum. PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elan perjuangan bagi dedikasi Partai untuk Rakyat, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Atas dasar hal tersebut, sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa.

Terus rapatkan barisan!
Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat
Karena rakyatlah cakrawati Partai.

Sekali Merdeka Tetap Merdeka!
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!

Bendera selalu tegak!! Seluruh kader siap menjaganya!!!

Sebelumnya diberitakan soal adanya pembakaran bendera PDIP oleh massa di depan gedung DPR. Saat itu memang sedang terjadi demo memprotes RUU HIP yang dibesut oleh PA 212.

Baca juga: Asing Cap Penanganan Corona RI Terburuk se-Asia Tenggara, Apa Benar