Jokowi Ancam Reshuffle Menteri, PKS: Segera Lakukan

Mardani Ali Sera
Sumber :
  • Lilis

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi ultimatum bakal me-reshuffle Menteri Kabinet yang tidak menggunakan langkah-langkah extraodinary dalam rangka percepatan penanganan wabah Corona COVID-19. Namun, ancaman Jokowi itu harus segera direalisasi bukan cuma cari sensasi.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan Presiden Jokowi harus segera bertindak apabila ada menteri, pejabat atau aturan yang perlu diganti untuk mempercepat eksekusi program penanganan krisis. Hal itu kata dia harus segera dilakukan.

“Otoritas dan tanggung jawab sepenuhnya di tangan Anda selaku Presiden RI,” kata Mardani lewat akun Twitter yang dikutip Senin, 29 Juni 2020.

Kemudian, Anggota DPR ini mengingatkan Presiden Jokowi bahwa dalam kondisi krisis diperlukan keputusan dan tindakan cepat dari seorang pemimpin. Kata dia selayaknya bukan sekadar pidato dan mengeluh di depan menteri dan rakyat.

Pidato ini ternyata pidato 10 hari yang lalu. Baru diunggah kemarin oleh Biro Pers Istana setelah 10 hari. Dan dalam 10 hari ini, belum ada keputusan dan tindakan apapun dari pak Jokowi setelah pidato marah-marah dan mengeluh,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah juga mempertanyakan sikap Presiden Jokowi tidak menindaklanjut ancaman reshuffle tersebut. Padahal Jokowi sudah marah-marah saat rapat kabinet pada 18 Juni 2020.

Marah besar presiden @jokowi 11 hari lalu di Istana Negara di depan para pejabat negara, siapa yang harus menanggapi ya? Kan marahnya serius, masak gak ada follow up? Ada yang tau?,” ujar mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut situasi saat sekarang saat terjadi pandemi sudah semestinya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary. Jokowi bahkan mengultimatum akan reshuffle kabinet.

“Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle,” kata Jokowi.

Baca juga: Klub Malam Baru Buka Ada Positif Corona, 300 Tamu dan Staf Dikarantina