Desmond: Sejak KPK Berdiri, Lobi Komisioner Itu Biasa

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Desmond Junaidi Mahesa
Sumber :

VIVA – DPR saat ini tengah melakukan persiapan untuk uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan KPK. Dalam proses pemilihan capim KPK tersebut, tak lepas dari adanya lobi-lobi dari sosok yang terpilih sebagai kandidat pimpinan KPK.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa mengatakan, praktik lobi-lobi itu merupakan hal yang biasa. Bahkan, kata dia sudah berlangsung cukup lama.

"Lobi-lobi. Saya dengar, banyak orang tahu. Lobi-lobi biasa, tapi kan pilihan tidak memengaruhi. Kalau terjadi lobi-lobi kan. Pokoknya sejak KPK berdiri, lobi komisioner itu biasa ya," kata Desmond di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin 9 September 2019

Desmond juga mengungkapkan, pimpinan KPK yang ada saat ini pernah melakukan lobi ke anggota DPR agar lolos. Bahkan dirinya juga pernah dilobi oleh salah satu sosok yang saat ini tengah menjabat.

"Banyak tuh, masa saya sebut orang yang lobi saya? Komisioner hari ini, komisioner yang lalu semasa saya DPR minta tolong sama saya, saya tolong-tolong saja," ujarnya menambahkan.

Desmond juga mengungkapkan pernah dilobi oleh salah satu komisioner KPK saat ini, Saut Situmorang. Namun, tidak ada kesepakatan antara dirinya dengan Saut. Dia hanya memberikan pesan agar hukum di Indonesia ditegakkan.

"Kalau kurang yakin tanya Saut, ya. Saut lobi saya. Saya ajak makan, saya bayarin, tapi saya tidak men-deal apa-apa, dan dia juga enggak deal. Saya cuma bilang tegakkan hukum. Tanya saut," ujar Desmond.

Sebanyak 10 Capim KPK akan menjalani fit and proper test di Komisi III DPR RI mulai hari ini, Senin, 9 September 2019. Salah satu rangkaian 10 capim KPK akan diuji fit and proper test dengan membuat makalah sesuai dengan tema yang akan diundi.

Adapun 10 capim KPK yang akan mengikuti fit and proper test di DPR adalah Alexander Marwata (Komisioner KPK), Johanis Tanak (Jaksa), Firli Bahuri (Anggota Polri), I Nyoman Wara (Auditor BPK), Lili Pintauli Siregar (Advokat).

Selain itu, ada Nawawi Pomolango (Hakim), Nurul Ghufron (Dosen), Luthfi Jayadi Kurniawan (Dosen), Roby Arya (PNS Sekretaris Kabinet), serta Sigit Danang Joyo (PNS). [mus]