Keluarga Soeharto Belum Takziyah ke Habibie, Tommy Lagi di Luar Kota

Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kedua kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Perwakilan keluarga Presiden RI ke-2 Soeharto, belum terlihat melayat ke rumah duka Bacharuddin Jusuf Habibie. Selain di rumah duka, putra-putri Soeharto juga tak hadir saat pemakaman Habibie. Ketidakhadiran keluarga Cendana juga diakui Sekretaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto.

Merespons hal tersebut, kolega Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, Priyo Budi Santoso mengatakan, putra bungsu Soeharto tersebut belum sempat takziah ke rumah duka. Alasannya, Ketua Umum Partai Berkarya itu masih berada di luar kota.

"Belum. Mas Tommy masih di luar kota," kata Priyo kepada VIVAnews, Kamis malam, 12 September 2019.

Priyo mengatakan, sebagai Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy sudah mengirimkan karangan bunga ke rumah duka Habibie, Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Ia menekankan, Partai Berkarya ikut berkabung atas wafatnya BJ Habibie.

"Karangan bunga yang besar dari Partai Berkarya dengan Tommy dan Priyo sudah terkirim ke rumah duka. Keluarga besar Partai Berkarya merasa kehilangan besar atas wafatnya guru bangsa Prof Habibie," jelas Priyo yang juga Sekretaris Jenderal Berkarya tersebut.

Sebelumnya, Rubijanto mengatakan hingga Kamis malam, belum terlihat perwakilan keluarga Cendana. Ia mengaku tak tahu alasan putra putri Soeharto belum sempat takziah.

"Enggak ada. Mungkin mereka sibuk, sedang ke luar kota. Saya tidak tahu," kata Rubijanto di rumah duka BJ Habibie, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 12 September 2019.

Terkait adanya kiriman karangan bunga dari Partai Berkarya, ia mengatakan, tak mengetahuinya. Dia hanya menegaskan, secara fisik memang perwakilan Cendana belum sempat hadir.

"Partai Berkarya itu dari mana? Keluarga Cendana ya? Saya enggah ngeh kalau karangan bunga. Tetapi, saya tidak melihat secara fisik hadir," ujar Rubijanto.

Sebelumnya, pengamat politik senior sekaligus kolega Habibie, Salim Said mengatakan, ada ketidakharmonisan antara Soeharto dengan Habibie. Kerenggangan keduanya terjadi jelang pelantikan Habibie sebagai Presiden RI ke-3 menggantikan Soeharto.

Begitu pun usai dilantik sebagai presiden pertama di era Reformasi, komunikasi antara Habibie dengan Soeharto menjadi renggang. Ada kesan Soeharto tak ingin berkomunikasi atau bertemu dengan Habibie. Salah satunya, saat Soeharto menjalani perawatan di rumah sakit dan tak ingin dibesuk Habibie. (asp)