Fadli Zon Ngaku Jubir Rakyat, Muzani: Gerindra Bagian dari Itu

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberikan pidato politik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjelaskan alasan perlunya juru bicara resmi partai. Muzani merupakan satu dari lima jubir partai yang ditunjuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Dia menyebut alasan penunjukan jubir karena agar ada tata tertib dan tata kramanya.

"Itu bentuk formalisasi saja supaya partai itu ada tata tertibnya atau tata kramanya," kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Senin 9 Desember 2019.

Dia menjelaskan pada hakikatnya semua kader adalah iklan partai sekaligus juru bicara partai. Karena baik buruknya partai akan sangat dipengaruhi oleh kader termasuk anggota DPR. 

"Seperti halnya presiden pada hakikatnya semua menteri itu kan jubir presiden. Tapi, ada jubir presiden untuk mempermudah komunikasi," ujar Muzani.

Kemudian, ia menambahkan hal ini juga menjadi bagian dari tour of duty atau proses pergiliran di dalam internal partai. Kata dia, tour of duty, tentu ada yang diangkat dan digantikan.

"Ya, di luar dari itu kami enggak punya hak untuk melarang. Karena mereka sesungguhnya punya kewenangan untuk bicara di komisinya, untuk bicara di dapilnya," lanjut Wakil Ketua MPR itu.

Terkait tak ada nama Fadli Zon dalam barisan jubir Gerindra, ia menjelaskan tugas partai juga menyuarakan kepentingan rakyat. Sebelumnya, Fadli Zon tak masalah tak ditunjuk jadi jubir Gerindra. Ia bilang saat ini posisinya adalah sebagai jubir rakyat.

Muzani pun merespons klaim Fadli sebagai jubir rakyat yang juga mesti dilakukan setiap parpol termasuk Gerindra. Sebab, parpol bagian dari perpanjangan mulut dan telinganya rakyat. 

"Gerindra bagian daripada itu. Kita percaya bahwa pembangunan sekarang ini bagian dari, rakyat adalah tujuannya, sehingga tidak memisahkan antara pembangunan dan partai karena itu yang disuarakan oleh Gerindra adalah untuk rakyat," tutur Muzani.

Ia menambahkan partainya menyuarakan rakyat. Maka itu, Gerindra bergabung ke pemerintahan Jokowi. 

"Karena kita percaya pembangunan pada akhirnya juga untuk rakyat. Bukan memisahkan, apalagi menjatuhkan," kata Muzani.