Magnet Amien Rais Luntur, Nasibnya di PAN Tidak Pasti

Pendiri PAN Amien Rais (tengah)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kemenangan Zulkifli Hasan memimpin kembali Partai Amanat Nasional (PAN) menyisakan teka-teki untuk Amien Rais. Sikap politik Amien saat Kongres ke-V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara berada di posisi melawan Zulkifli Hasan selaku caketum petahana.

Usai Zulkifli kembali jadi nakhoda PAN, muncul pertanyaan apakah Amien yang notabene besannya itu akan mendapat kembali posisi penting sebagai Ketua Dewan Kehormatan seperti periode 2015-2020.

Merespons isu tersebut, Zulkifli yang dikonfirmasi mengaku belum bisa bicara detail. Ia menyerahkan hal ini kepada politikus senior PAN sekaligus pentolan tim pemenangannya, Totok Daryanto. "Soal itu kontak mas Totok saja ya mas," kata Zulkifli kepada VIVAnews, Minggu, 23 Februari 2020.

Terkait itu, Totok mengatakan semua jabatan menjadi hak prerogatif Zulkifli selaku Ketua Umum terpilih sekaligus formatur tunggal hasil Kongres PAN ke-V. Kata dia, hak prerogatif ini termasuk menentukan jabatan Ketua Dewan Kehormatan PAN.

Bagi dia, Amien masih sebagai figur penting dan sumber inspirasi bagi seluruh kader PAN. Namun, ia menilai pendiri PAN itu seharusnya saat ini tidak perlu lagi terlibat dalam politik praktis.

"Beliau lebih tepat sebenarnya menjadi sumber inspirasi bangsa dan tidak perlu lagi terlibat langsung dalam politik praktis. Peran Pak Amien akan lebih memiliki makna dalam tataran konsep, ide-ide, dan gagasan untuk menjaga kedaulatan bangsa dan bagaimana arah ke depan bangsa ini agar unggul dalam persaingan global," jelas Totok kepada VIVAnews, Minggu malam, 23 Februari 2020.

Meski demikian, ia menekankan dalam penentuan Ketua Dewan Kehormatan PAN juga bukan semata-mata ditentukan Zulkifli. Namun, hal ini juga tergantung Amien sendiri. Kata dia, belum tentu ayah dari Hanafi Rais itu masih bersedia. 

Totok menambahkan dari dinamika sekarang, posisi Ketua Dewan Kehormatan PAN masih terbuka untuk Amien dan eks Ketum PAN yakni Soetrisno Bachir. Pun, untuk posisi Ketua Majelis Pertimbangan Partai sudah diisi Hatta Rajasa.

"Hingga sekarang dalam hitungan hari susunan pengurus segera didaftarkan ke Kemenkumham, masih belum ada komunikasi langsung antara Bang Zulkifli dan Pak Amien. Jadi, kita tidak bisa berspekulasi siapa yang akan duduk pada posisi Ketua Dewan Kehormatan," tuturnya. 

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menganalisis kekalahan Mulfachri Harahap di kongres PAN memperlihatkan pengaruh Amien mulai mengecil. 

Namun, ia meyakini figur eks Ketua MPR itu sulit dihilangkan dari PAN. Menurutnya, Amien masih akan dilibatkan dalam kepengurusan PAN.

"Pengaruh Amien Rais mengecil iya, tapi kalau hilang saya yakin tidak. Oleh karena itu kelompok penguasa PAN yang baru harus tetap menghormati Amien Rais karena aset dan salah satu kader terbaik PAN," ujar Hendri kepada VIVAnews, Sabtu, 22 Februari 2020.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpandangan kekalahan Amien dalam kongres PAN sebenarnya bukan murni dari perolehan suara. Namun, ia menduga kongres di Kendari yang sudah dikondisikan secara politik untuk mengalahkan Mulfachri yang dijagokan Amien.

"Karena kongresnya sudah dikondisikan, maka sulit bagi Amien memenangkan Mulfachri. Dengan kekalahan Mulfachri, di sinilah tradisi restu dan pengaruh Amien Rais luntur," sebut Ujang.