Loyalis Zulkifli Hasan Minta Jangan Ada yang Provokasi Amien Rais

Viva Yoga Mauladi
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Mantan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi angkat bicara terkait isu pembentukan PAN Reformasi pascakongres V lalu. Loyalis Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini meminta semua pihak menerima hasil kongres yang digelar di Kendari, pada 10-12 Februari lalu karena keputusan kongres legal dan konstitusional.

“Jika setelah kalah berkompetisi lalu merasa berkeberatan dengan hasil keputusan kongres, silakan menggugat sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” kata Viva melalui pesan singkatnya, Kamis 12 Maret 2020. 

Mantan wakil ketua Komisi IV DPR RI menambahkan, bagi kader yang tidak terakomodasi di kepengurusan baru, sebaiknya menghindari untuk menjadi ‘tukang kompor’, ‘tukang kipas’, atau provokator, dengan memanfaatkan figur Amien Rais untuk menjadi alat legitimasi atas ketidakpuasan hasil kongres. 

“Jangan memprovokasi Pak Amien Rais menjadi cap stempel demi agenda politik pribadi dan ambisi kader yang kecewa,” katanya.

Menurut dia, tak mungkin Ketua Umum terpilih Zulkifli Hasan menyingkirkan Amien Rais dari PAN. Bahkan, memiliki niat menyingkirkan saja, tidak mungkin dilakukan Zulkifli Hasan. Ia memandang Amien sebagai salah satu pendiri PAN, ikon PAN, tokoh reformasi, tidak bisa dilepaskan dari PAN.

“Bahkan di setiap hasil survei, PAN identik dengan Pak Amien. Pak Amien identik dengan PAN. Dan Bang Zul, Bang Hatta Rajasa, Mas Sutrisno Bachir itu murid dan santrinya Pak Amien. Sampai kapan pun Pak Amien tidak tergantikan,” ujarnya.

Viva mengungkapkan, sejak kongres II PAN di Semarang tahun 2005, di saat Amien Rais tidak bersedia dipilih kembali menjadi ketua umum PAN, maka posisi Amien Rais sudah tidak lagi di posisi eksekutif partai. Karena telah menjadi ketua Majelis Penasihat Partai DPP PAN periode 2005-2010 dan 2010-2015. Setelah itu, Amien Rais sebagai ketua Dewan Kehormatan DPP PAN periode 2015-2020.

Ia menilai, ada persepsi yang kurang tepat atas pemahaman AD/ART PAN, sehingga menimbulkan salah tafsir. Yang dimaksud pengurus DPP PAN itu terdiri atas pengurus di ‘lembaga eksekutif’, Majelis Penasihat Partai, dan Lembaga Partai.

Di Pasal 23 AD, pasal 52 ART PAN telah diatur tentang Lembaga Partai, yang terdiri atas Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, Dewan Instruktur Perkaderan Nasional, dan lembaga partai lain yang memiliki fungsi dan tugas khusus.

“Saya tidak tahu apakah Pak Amien masih berkenan masuk kembali di salah satu posisi di lembaga partai atau tidak,” ujarnya. 

“Menurut saya, apakah Pak Amien Rais masuk atau berada di luar posisi di lembaga partai, dipastikan tidak akan menghilangkan magnet, ketokohan, rekam jejak sejarah, dan kharisma beliau di publik. Menurut persepsi publik, personifikasi Pak Amien tidak dapat dipisahkan dari eksistensi PAN. Sampai kapan pun,” katanya.

Viva berharap kepada seluruh kader partai untuk merajut kembali kebersamaan. Menjemput yang tertinggal, bergandengan tangan untuk kebesaran partai ke depan.