Idul Fitri di Tengah Corona, Ahmad Muzani: Lebaran Bersejarah

Wakil Ketua MPR sekaligus Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Perayaan Idul Fitri tahun ini terasa berbeda karena terjadi di tengah pandemi Corona (Covid-19). Momen Idul Fitri saat pandemi ini pun diharapkan tetap tak mengurangi makna perayaan lebaran dengan saling tolong menolong.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menilai Idul Fitri tetap harus punya makna merayakan kemenangan dengan bisa membantu kepada yang membutuhkan. Kondisi pandemi hampir membuat semua sektor terkena imbas termasuk ekonomi masyarakat.

"Sebentar lagi bulan Ramadan akan berakhir dan kita akan memasuki bulan Syawal. Akan tetapi dalam memasuki bulan Syawal, di Hari Raya Idul Fitri ini kita masih dalam suasana Covid-19," ujar Muzani, Jumat malam, 22 Mei 2020.

Kata Muzani, Idul Fitri kali ini juga jadi sejarah karena pandemi. Tapi, masyarakat harus bisa tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik di saat merayakan Lebaran Idul Fitri. Hal ini menyesuaikan imbauan pemerintah agar jaga jarak tetap diberlakukan masyarakat.

Dia mengibaratkan lebaran tahun ini juga seperti tanpa salaman. Sebab, acara open house sampai silaturahmi di masyarakat akan berkurang untuk mencegah penularan Corona.

"Saya berharap, meskipun physical distancing-social distancing, kita tidak kehilangan makna Idul Fitri. Ini lebaran bersejarah, lebaran tanpa salaman," ujar Sekjen Partai Gerindra tersebut.

Pun, mengacu jumlah kasus positif Corona di Tanah Air yang masih bertambah, ia mengatakan saat ini penting menumbuhkan rasa gotong royong. 

"Menjadi energi positif bagi bangsa. Dan semangat baru dalam menghadapi pandemi covid-19," tuturnya.

Kasus Corona di Tanah Air masih memperlihatkan peningkatan hingga per Jumat, 22 Mei 2020. Ada penambahan 634 kasus dalam 24 jam pada Jumat kemarin. 

Pun, saat ini sudah ada 20.796 kasus Corona di Indonesia. Untuk pasien sembuh secara akumulatif sementara ada 5.057.