Pilkada Digelar Desember, Ketua Komisi II DPR: Bukan Keputusan Mudah

Ahmad Doli Kurnia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengakui, tidak mudah untuk memutuskan Pilkada serentak 2020 tetap dilaksanakan pada akhir tahun. Sebab, masih dianggap dalam pandemi Covid 19, seperti apa yang menjadi kritik pedas berbagai lembaga dan masyarakat koalisi sipil pemerhati Pemilu.

“Memang keputusan menetapkan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 bukanlah hal yang mudah. Namun dalam situasi yang serba tidak pasti menghadapi pandemi covid-19 seperti saat ini, kita tidak bisa berlama-lama larut dan dikalahkan oleh keadaan,” kata Doli kepada wartawan, Jumat, 29 Mei 2020.

Politikus partai Golkar ini menegaskan, yang pasti adalah bahwa dunia hampir satu suara bahwa virus ini tidak dapat ditaklukkan dalam waktu dekat ini. Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan, virus ini akan bisa bersama masyarakat hingga dua tahun sampai lima tahun ke depan.

“Dalam situasi yang serba tidak pasti itu, yang paling mungkin kita lakukan adalah mengambil sikap, atau keputusan yang dalam waktu terukur menjadi sebuah kepastian karena hidup manusia harus terus berjalan,” ujarnya.

Menurut dia, pandemi ini tidak bisa lagi dilihat dari satu perspektif kesehatan saja. Pandemi ini telah memberikan dampak kepada dimensi kehidupan yang lain, sosial, ekonomi, budaya bahkan politik. “Oleh karena itu seluruh agenda dari setiap dimensi itu harus terus tetap berlangsung,” ujarnya.

Atas dasar itu, hal terpenting adalah dalam setiap pengambilan keputusan itu harus ada indikator dan penanggung jawabnya. Pemerintah sebagai penanggung jawab utama, dalam menghadapi situasi ini sudah mengambil langkah-langkah kebijakan dan menjelaskannya kepada masyarakat. 

Termasuk pemetaan, skenario, antisipasi, dan konsep pelaksanaan Pilkada Serentak di 9 Desember 2020. KPU pun seperti itu. Prinsipnya Pilkada Serentak itu harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat dan tetap menjaga kualitas demokrasi.

“Tinggal kembali kepada kita semua, bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang memang mungkin benar-benar baru buat kita, dengan disiplin yang tinggi terhadap protokol kesehatan dan komitmen kita untuk selalu merawat pertumbuhan demokrasi kita,” ujarnya.

Atas dasar itu, dia mengajak kelompok-kelompok masyarakat sipil pemerhati pemilu dan pro demokrasi, untuk bersama sama menjalankan roda demokrasi. “Menjalankan kehidupan demokrasi kita dengan pendekatan baru melalui Pilkada Serentak di 9 Desember 2020 secara baik,” katanya.

Meskipun mendapat kritik pedas, ia tetap mengapresiasi dan menerima kritik tersebut sebagai masukan yang positif.