Jokowi Kepikiran Mau Reshuffle, Rakyat Sudah Krisis Sejak Awal Corona

Presiden Joko Widodo mengenakan face shield atau pelindung wajah untuk pencegahan penularan virus corona saat meninjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis sore, 25 Juni 2020.
Sumber :
  • Biro Pers Istana

VIVA – Isu reshuffle kembali mencuat setelah pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengkritisi kinerja menterinya di tengah pandemi Corona (Covid-19). Rencana Jokowi yang mau reshuffle menterinya ini disorot elite politik terutama dari barisan oposisi.

Salah satunya disuarakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Ia prihatin dengan ucapan Jokowi bila benar karena belum atau tidak adanya sense of crisis dari para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

"Jk video ini benar, sangat bisa dipahami suasana batin pak @jokowi. Jk benar para anggota kabinet blm bahkan tdk memiliki sense of crisis tentu sangat mengherankan sekaligus memprihatinkan," tulis Sohibul Iman dalam akun Twitternya, @msi_sohibuliman yang dikutip pada Senin, 29 Juni 2020.

Baca juga: Guyonan Fahri Hamzah soal Ancaman Reshuffle Ala Jokowi

Dia menyinggung rakyat sejak awal sudah merasakan kriris karena pandemi Corona. Tentu kondisi ini jadi perhatian dengan maksud Jokowi terhadap kinerja menterinya.

"Sbb rakyat sdh merasakan n mengalami krisis sjk awal Covid 19," tambah Sohibul dalam cuitannya.

Kritikan sebelumnya juga disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. Ia merespons cuitan pengamat politik Yunarto Wijaya bahwa Jokowi saat ini perlu kabinet krisis, bukan kabinet pesta.

Jokowi menyinggung isu reshuffle kabinet di tengah jumlah kasus Corona di Tanah Air yang terus melonjak. Jokowi bilang situasi saat ini seharusnya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary.

Namun, ia menyebut bukan hanya langkah politik saja yang dilakukan demi untuk 267 juta rakyat Indonesia. Jokowi menyampaikan hal tersebut saat rapat kabinet di Istana Negara, Kamis, 18 Juni 2020.

"Saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 28 Juni 2020.

Dalam rapat itu, meminta jajaran kabinetnya mempunyai satu kesamaan pikiran bahwa saat ini dalam situasi krisis. Karena itu, ia menegaskan agar para kabinetnya bekerja keras di tengah pandemi Corona ini.

Update seputar informasi Corona dengan klik tautan ini.

>
>