117 Dokter Meninggal karena Corona, PKB: Mereka Garda Terakhir

Tenaga medis melakukan tes usap atau swab test di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro

VIVA – Melonjaknya kasus Corona COVID-19 di Tanah Air berimbas terhadap jumlah dokter yang meninggal dalam penanganan pasien. Sebagai garda terakhir, dokter dan tenaga medis rentan terpapar virus berbahaya tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Anggia Erma Rini menyampaikan duka atas jumlah dokter yang terus meninggal karena pandemi COVID-19. Ia menekankan, saat ini dokter dan tenaga medis jadi tumpuan di tengah jumlah kasus yang terus melonjak.

Anggia yang juga anggota Komisi IX DPR itu mengatakan sebagai simpati terhadap dokter dan tenaga medis, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB pada Jumat sore ini akan menggelar tahlil, doa bersama, dan qunut akbar. Ia mengajak masyarakat umum terutama nahdliyin untuk ikut berdoa bersama.

"Kegiatan tahlil, doa, dan qunut akbar ini difokuskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan se-Indonesia. Mereka berada di garda terakhir penanganan pasien COVID-19. Baik yang masih terus berjuang di rumah sakit seluruh Indonesia," ujar Anggia, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 September 2020.

Baca Juga: Istana: Penegakan Disiplin Protokol Harus Masif di Seluruh Daerah

Pun, ia mengimbau agar seluruh elemen bangsa bersatu agar aktif memberikan dukungan terhadap tenaga medis. Ia mengingatkan kondisi sekarang berbeda dengan sebelum pandemi. 

Menurut dia, protokol kesehatan wajib dilakukan. Mulai aktif memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan rutin mencuci tangan.

"Setelah ikhtiar lahir dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan seterusnya, maka ikhtiar batin tidak boleh juga ditinggalkan. Keduanya harus seimbang, sebab pada dasarnya pandemi ini kehendak Allah semata," ujar Anggia. 

Dia menambahkan, dengan doa bersama dan qunut akbar nanti juga jadi harapan agar pandemi segera berakhir. Ia bilang, terpenting saat ini, bangsa harus punya momen pemersatu untuk melewati ujian musibah pandemi ini. 

"Maka ke hadirat Allah lah kita memohon ampun, perlindungan, dan pertolongan agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan lahir-batin serta mampu melewati ujian dan cobaanNya tanpa berkeluh kesah, dan sebaliknya justru dihadapi dengan ikhlas, tabah, sabar," ujar Anggia.

Data dokter yang meninggal karena terpapar Corona terus bertambah. Data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Kamis, 17 September 2020, sudah ada 117 dokter yang meninggal.

Data tersebut disampaikan Ketua Umum Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi, Jumat, 18 September 2020.