Sekjen PDIP Sebut 10 Kader Potensial Capres, Ada Nama Ganjar

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :

VIVA – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa partainya memiliki banyak kader yang potensial diajukan sebagai calon presiden dalam pemilu tahun 2024.

Dia menyebut sedikitnya 10 nama kader yang berpeluang diusung sebagai kandidat presiden, antara lain Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani, Sultan Riska.

Semua nama itu, katanya, tak hanya membuktikan bahwa PDIP memiliki banyak kader potensial, melainkan juga efektifnya sistem kaderisasi di partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.

"PDI Perjuangan terus melakukan konsolidasi dan kaderisasi Partai. Itu semua perlu kerja sistemik melalui bangunan organisasi kepartaian. Jadi terkait dengan capres dan cawapres, Partai memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah dipersiapkan Partai," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Oktober 2021

Keputusan siapa capres dan cawapres dari PDIP, katanya,akan ditetapkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagaimana keputusan Kongres V PDIP yang memberikan mandat itu kepada Megawati.

Megawati akan mengumumkan keputusan itu pada waktu yang tepat nanti setelah melalui pertimbangan matang, dan karenanya, bukan asal deklarasi. "Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih," katanya.

Kini, katanya, PDIP melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan mencalonkan sosok tertentu dengan berbagai subjektivitas kepentingan.

"Partai terus mencermati dinamika politik yang berkembang. Seluruh kader dan anggota Partai terus memegang disiplin dan lebih memilih membantu rakyat di dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi," ujarnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat Menerima Masyarakat Adat

Photo :
  • PDI Perjuangan

Demokrasi Pancasila

Selain itu, Hasto juga menambahkan, PDIP akan tetap berkomitmen untuk terus memperkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa. PDIP akan mengedepankan musyawarah dan gotong royong dalam mengambil keputusan.

"Demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral individual. Demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong, bukan individual," katanya.