Survei DTS: Head to Head Anies - Ganjar Diprediksi Sangat Ketat
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Dua nama diprediksi akan bersaing ketat pada Pilpres 2024. Mengingat dua nama yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, memiliki elektabilitas tertinggi sehingga keduanya bisa sangat ketat jika bertarung.
Setidaknya itu hasil dari survei Lembaga Development Technology Strategy (DTS) Indonesia, saat merilis hasil survei terbaru terkait rating keterpilihan (elektabilitas) kandidat calon presiden di Pemilu 2024.
Hasil survei DTS yang digelar Februari 2022. Sekaligus memperbarui elektabilitas beberapa tokoh yang disurvei pada Oktober 2021 lalu.
Dari hasil survei tersebut, yang paling menarik adalah potensi head to head Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo.
“Dalam survei DTS kali ini skenario dua nama (head to head) akan ditemukan bahwa Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersaing sangat ketat. Artinya pada titik hari ini belum ada yang bisa disebut sebagai kandidat capres dominan karena Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat kompetitif dalam berbagai skenario dua nama capres (head-to-head),” papar Direktur Eksekutif DTS Ainul Huda, dalam keterangannya, dikutip Rabu 2 Maret 2022.
Hasil dari survei DTS jelas Ainul, menunjukkan kotestasi ketat Anies dan Ganjar tersebut. Ganjar Pranowo hanya unggul tipis yakni 3,67 persen, dari Anies Baswedan. Ganjar meraih elektabilitas 41,77 persen dan Anies 38,10 persen.
Tingkat undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) yang masih tinggi mencapai 18-19 persen. Maka belum ada yang bisa dikatakan calon tertentu yang superior.
“Selisih elektabilitas antara Pak Ganjar Pranowo dan Pak Anies Baswedan dalam skenario 3 nama kandidat mencapai 5-8 persen, tetapi undecided voters masih tinggi sekitar 18-19 persen. Artinya, Ganjar belum sepenuhnya dikatakan unggul dari Anies,” ujar Ainul.
Diakuinya, temuan ini memang berbeda dari temuan lembaga lain yang menyebut ada skenario tiga nama capres di Pilpres 2024. Dalam skenario tiga pasangan apapun, dia melihat tidak ada kandidat yang akan menang dalam satu putaran.
“Melalui berbagai skenario, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan diperkirakan akan selalu lolos ke putaran kedua,” katanya.
Peneliti senior Prof Firman Noor mengatakan, memang perlu kontestasi dari kedua kandidat yang memiliki popularitas tinggi. Sebab Ganjar dan Anies tetap harus mendapatkan tiket dari partai politik untuk bisa diusung di Pilpres 2024.
“Menjaga konsistensi tingkat popularitas, keterpilihan dan penerimaan sangat perlu bagi kandidat yang memiliki tiga variabel elektoral tertinggi atau terkuat namun tidak berasal dari partai politik. Mereka harus mampu meyakinkan partai politik atau gabungan parpol untuk mau mengusungnya jadi capres di pilpres 2024,” jelas Firman Noor.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan CSIS Arya Fernandes melihat sejumlah faktor yang membuat nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memiliki rating tertinggi dari kandidat lainnya.
“Faktor pemilih yang menginginkan opsi alternatif Presiden yang berasal dari kepala daerah, kemudian orang atau figur-figur baru yang dirasa berprestasi serta kemungkinan adanya mobilisasi, baik via darat maupun udara. Pak Anies harus membuktikan punya nilai tawar politik yang tinggi sehingga akan dilirik oleh parpol atau koalisi parpol untuk mau mengusungnya, sementara Pak Ganjar masih menunggu dinamika keputusan internal PDIP,” papar Arya.