Minta Kepala BPIP Dicopot, Cak Imin Siap Jadi Pengganti
- Istimewa
VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai saat ini masih ada api dalam sekam di tengah masyarakat Indonesia. Hal ini dipicu perbedaan pilihan politik.
Cak Imin menyebut hal itu lantaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) belum bekerja secara efektif dalam menyatukan bangsa Indonesia melalui dialog yang terbuka. Maka itu, Cak Imin mengusulkan agar Kepala BPIP Yudian Wahyudi diganti.
"Kalau tidak efektif, ya diganti saja. Menurut saya biasa saja. Saya kira Abe (Abdullah Syukri, Ketua Umum PMII) juga siaplah jadi ketua BPIP, kalau engga Abe, ya saya juga siap," kata Cak Imin dalam pidatonya di Harlah PMII ke-62 yang ditayangkan channel Youtube PMII Official dan dikutip pada, Selasa, 19 April 2022.
Cak Imin menjelaskan, api dalam sekam di tengah masyarakat itu, salah satunya tercermin dari peristiwa pengeroyokan terhadap pegiat media sosial (medsos) Ade Armando, beberapa waktu lalu.
"Pemukulan Ade Armando bukan peristiwa personal. Ada bara api yang masih terpendam dalam bangsa ini. Ini harus dibuka dibicarakan sehingga tidak menyisakan apapun di kemudian hari," jelas Wakil Ketua DPR tersebut.
Kemudian, dia menyampaikan Yudian juga melakukan blunder sejak awal menjabat Kepala BPIP. Menurutnya, hal itu yang membuatnya sulit diterima berbagai pihak.
"Terus terang Ketua BPIP sekarang sahabat saya, Pak Yudian. Begitu dilantik sudah salah omong. Sehingga banyak penolakan di kanan, banyak penolakan kiri," ujarnya.
Dalam pidatonya di hadapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini, Cak Imin juga meminta agar PMII dapat diberikan ruang yang lebih luas untuk menjadi penengah agar menekan api dalam sekam. Dengan demikian, bangsa Indonesia tetap satu, kuat, kokoh, dan maju.
"Kan pembina BPIP Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri). Ya Pak Wapres, kalau Bu Mega ditambah generasi muda kayak PMII ini insha Allah dialog terbuka antar kekuatan bangsa itu akan terjadi dan tidak terus api dalam sekam," kata Cak Imin.