Survei: Elektabilitas PDIP Turun, Terendah Selama Dua Tahun Terakhir
- Antara/ Andika Wahyu
VIVA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertema 'Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik dan Calon Presiden 2024'. Dalam survei itu disebutkan bahwa PDIP masih menduduki urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi dibandingkan partai lainnya dengan perolehan 23,7 persen.
Tetapi, meskipun masih menduduki urutan teratas, elektabilitas PDIP menunjukkan tren penurunan. Turunnya elektabilitas PDIP tak lepas dari dampak turunnya tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo.
"Saya sampaikan bahwa approval Presiden Jokowi turun. Pertanyaannya, apakah ada dampak terhadap elektabilitas partai? Kita punya pola ketika approval Pak Jokowi turun yang paling terdampak adalah PDIP dan datanya mengatakan demikian," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa 26 April 2022.
Menurut Burhanuddin, elektabilitas PDIP terendah dalam dua tahun terakhir. Jika ditarik lebih jauh, penyebab kepuasan publik terhadap Jokowi yang menurun itu lebih dipengaruhi adanya kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng belakangan ini.
"Jadi dalam waktu dua tahun terakhir ini elektabilitas PDIP yang paling rendah, karena memang approval Presiden Jokowi, ya, memang relatif rendah di April ini karena minyak goreng," ujar Burhanuddin.
Parpol lainnya di bawah PDIP, ada Partai Gerindra dengan perolehan 11,4 persen, Partai Golkar dengan angka 10,9 persen, kemudian PKB dengan angka 9,8 persen. Setelah itu, ada Partai Demokrat di bawahnya dengan angka 9,1 persen.
Kemudian di bawah Demokrat ada PKS yang berada di posisi keenam dengan angka 5,5 persen, kemudian Nasdem 3,9 persen, PPP dengan 3,3 persen, Perindo dengan 2,2 persen, PAN dengan 1,1 persen. Sementara setelah PAN diisi oleh parpol lain yang memiliki elektabilitas di bawah 1 persen.
Survei Indikator Politik ini dilakukan dengan wawancara secara tatap muka pada 14-19 April 2022. Ada sebanyak 1.220 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling.
Responden merupakan warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilu. Survei itu memiliki margin of error ± 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.