Jika KIB dan PDIP Berkoalisi, Duet Airlangga-Puan Bisa Terjadi

Kolase foto Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Dinamika menuju Pilpres 2024 diwarnai dengan penjajakan koalisi yang dilakukan antar partai politik atau parpol. Salah satu yang menarik perhatian adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Golkar, PAN, dan PPP.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai masih terbuka peluang KIB menerima parpol lain seperti PDIP. Dia menganalisa demikian karena PDIP sudah menegaskan masih buka peluang kerja sama dengan parpol lain yang sudah terbangun.

Menurut dia, peluang bersatunya KIB dan PDIP bisa memunculkan figur bakal capres dan cawapres yang diusung. Dia memprediksi Golkar tetap akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres. Adapun Partai Amanat Nasional (PAN) kemungkinan mengusung Ganjar Pranowo atau Erick Thohir.

Lalu, PPP kemungkinan diramal mengusung Sandiaga Uno jika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu berani keluar dari Gerindra.

Ketua Umum Golkar AIrlangga Hartarto dan Ketua DPR Puan Maharani

Photo :
  • Istimewa

Namun, dia menekankan, jika seluruh parpol anggota KIB tetap memaksakan jagoannya jadi capres, maka poros itu bisa bubar. 

Menurut dia, kondisi itu bisa dimanfaatkan PDIP untuk merajut koalisi dengan Golkar. Sebab, dia juga menilai PDIP masih belum berkenan agar Ganjar Pranowo diusung. 

Jamiluddin memprediksi bila PDIP lengket dengan Golkar maka nama Airlangga bersanding dengan Puan Maharani kemungkinan terbuka.

Namun, Jamiluddin mengatakan KIB masih tetap utuh jika Presiden Jokowi merestui KIB dan PDIP. Dia mengatakan demikian karena PPP dan PAN pasti menunggu restu Jokowi.

"Kalau itu terjadi, ada kemungkinan Golkar dan PDIP berkoalisi. PAN dan PPP akan tetap bergabung selama mendapat restu Jokowi," kata Jamiluddin, Kamis, 23 Februari 2023.

Dia mengatakan, Jokowi tak akan mau bertentangan dengan PDIP. Menurut dia, kondisi itu yang diprediksi membuat PPP dan PAN mesti mengalah untuk menduetkan Airlangga Hartarto dan Puan Maharani.

Meski demikian, dia beri catatan karena pengusungan Airlangga-Puan atau sebaliknya Puan-Airlangga berisiko. Ia mengatakan baik Airlangga dan Puan belum memiliki elektabilitas yang tinggi versi lembaga survei.

"Elektabilitas Airlangga dan Puan masih kalah dari Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan," tutur Jamiluddin.

Tapi, dalam politik tak ada yang pasti. Dia meyakini peluang koalisi PDIP dengan KIB masih terbuka. Menurutnya, PDIP saat ini hanya tak ingin berkoalisi dengan Koalisi Perubahan yang digagas Nasdem, Demokrat, dan PKS. Poros itu menjagokan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Bagi Jamiluddin, jika PDIP seandainya bergabung dengan KIB maka Golkar, PAN, maupun PPP seperti mendapat durian runtuh. "Koalisi mereka bakal solid menghadapi Pemilu 2024," sebut Jamiluddin.