Kritik Keras Wayan Koster, Elite Demokrat: Jangan Ujug-ujug Sendiri, Apalagi Ada Titipan

Gubernur Bali Wayan Koster
Sumber :
  • Maha Liarosh (Bali)

VIVA Politik - Elite Partai Demokrat angkat bicara terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Partai berlambang mercy itu menyayangkan terjadinya pembatalan tersebut.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Bali Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa mengatakan, pihaknya bukan ingin memanas-manasi karena baru buka suara.

"Kami bukan tipikal partai yang tergesa-gesa. Kami menyerap aspirasi dari berbagai kalangan terlebih dulu. Kami mengkaji, kami mengolah, baru kami berstatement, bahwa mereka kecewa," kata Wira di Kantor DPD Partai Demokrat Bali, Renon, Senin, 3 April 2023.

Wira menambahkan, Piala Dunia U-20 beri banyak peluang untuk Indonesia sebagai tuan rumah. Selain itu, persiapan untuk mencapai titik sebagai tuan rumah butuh waktu panjang dan biaya yang tidak sedikit.

Pun, Indonesia akhirnya mengalahkan Peru dan Argentina dalam proses yang menggunakan sistem bidding.

Menurut dia, batalnya perhelatan akbar sepak bola dunia itu, dikatakan Wira seperti mengkandaskan harapan banyak kalangan. Terutama, mimpi para penggila bola (gibol) yang berharap bisa melihat secara langsung pertandingan bola berkelas dunia. Apalagi, Bali jadi salah satu tuan rumah yang menyiapkan venue pertandiangan.

"Cukup melihat saja dulu, event internasional ini yang ada di Bali, tidak perlu ke luar negeri," ujarnya.

Timnas Israel yang akan tampil di Piala Dunia U-20

Photo :
  • football.org.il

Lebih lanjut, Wira menyinggung biaya besar yang dikeluarkan melalui APBN dan APBD Provinsi Bali. Ia menyentil Gubernur Bali Wayan Koster sebagai pihak yang grusa grusu dalam membuat keputusan melalui surat penolakan Timnas Israel yang ditujukan kepada Plt Menpora Muhajir Effendy pada tanggal 14 Maret 2023.

"Saran kami kepada pemerintah ke depan khususnya Pemprov Bali, setidaknya apabila ingin menggelar event internasional, ya mbok koordinasi dulu dengan legislatif," kata Wira.

"Koordinasi dulu dengan pakar-pakarnya, agar dapat masukan pas. Jangan ujug-ujug sendiri apalagi ada titipan dari pusat. Dan ke depannya, astungkara Pemprov dan pusat lebih berhati-hati lagi," lanjut Wira.

Dia juga menyoroti kunjungan wisman ke Bali pasca pandemi justru didominasi turis asing kurang berkualitas. Menurut dia, Piala Dunia U-20 buka peluang kunjungan dari berbagai lapisan masyarakat pecinta bola di dunia, termasuk tanah air.

"Kedatangan pecinta bola dari seluruh dunia ini setidaknya berdampak pada ekonomi pariwisata, tapi sekarang batal dan itu sangat disayangkan," kata Wira.