Marzuki: Nurhayati Harus Minta Maaf Terbuka

Marzuki Alie (Demokrat)
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Ketua DPR, Marzuki Alie mengharapkan anggota Fraksi PAN Wa Ode Nurhayati meminta maaf secara terbuka di media. Perseteruan Marzuki dan Nurhayati dipicu acara yang dipandu Najwa Shihab.

"Persoalannya dia bicaranya di publik," ujar Marzuki di DPR RI, Jakarta, Senin 30 Mei 2011. "Kalau soal maafin, saya sudah maafin, nggak ada masalah, secara pribadi nggak ada masalah. Tapi menuduh itu yang saya nggak terima, di muka publik lagi, melalui media," tambah Marzuki.

Marzuki memaklumi permintaan Fraksi PAN agar pimpinan DPR bersikap lebih arif dalam menanggapi pernyataan Nurhayati di media pekan lalu. Namun, menurut Marzuki, sepantasnya permintaan maaf atas tuduhan yang tidak benar juga harus disampaikan di hadapan publik. Karena tuduhan Nurhayati itu telah disampaikan di kepada publik melalui media.

"Kalau mau minta maaf, sampaikan di muka publik juga, jadi berimbang kan," kata Marzuki.

Marzuki tidak mau permintaan maaf atas fitnah terbuka itu hanya disampaikan secara sembunyi-sembunyi. Karena menurutnya publik juga harus tahu bahwa tuduhan itu hanya fitnah belaka. "Jangan diam-diam minta maafnya. Fitnah itu nggak baik. Fitnah itu kalau salah ya disampaikan, saya salah, saya keselip lidah, kayak begitu," kata Marzuki.

Menurut Marzuki, memang perlu ada pembenahan menyangkut anggaran bermasalah. Namun pembenahan tersebut sebaiknya tidak dilakukan dengan cara memfitnah orang lain. "Saya setuju masalah anggaran kita banyak, kita perbaiki," kata Marzuki.

Untuk diketahui, Wa Ode Nurhayati dilaporkan ke Badan Kehormatan DPR gara-gara lontara 'pimpinan dewan penjahat banggar' (badan anggaran) di sebuah acara dialog televisi, 'Mata Najwa'.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional, Tjatur Sapto Edi, telah memanggil Wa Ode Nurhayati. Saya sudah panggil, apakah dia ngomong seperti itu. Tapi, yang ngomong seperti itu kan Najwa, jadi memang dia mengkritisi beberapa yang terjadi di Badan Anggaran," ujar Tjatur kepada VIVAnews.com, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat malam, 27 Mei 2011.

Tjatur yang juga wakil ketua Komisi III DPR menjelaskan, Nurhayati saat itu tidak bermaksud menyudutkan pimpinan DPR. Dia, kata Tjatur, juga tidak menyebut pimpinan DPR, Menteri Keuangan dan Badan Kehormatan dengan sebutan yang menjadi tema acara itu. (umi)