Yenny Wahid Gerilya Politik di Bali

Yenny Wahid
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN), Yenny Wahid, gerilya politik di Bali. Ia mendatangi sejumlah tokoh politik sentral di Bali. Putri mantan Presiden Abdul Rahman Wahid itu menyambangi DPRD Bali untuk bertemu dengan tokoh politik yang banyak bercokol di DPRD Bali itu.

Di DPRD Bali, Yenny disambut hangat oleh politisi gaek PDIP, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Tjok Rat. Tjok Rat sendiri merupakan sesepuh Puri Satria, Denpasar. Ia juga menjabat Ketua DPD PDIP Bali.

Selain bertemu dengan Tjok Rat, Yenny juga dijadwalkan bertandang ke Griya di bilangan Sanur, Denpasar. Putri pendiri Partai Kebangkitan Bangsa Abdurrahman Wahid itu juga akan bertandang ke media-media lokal di Bali. Sore hari, ia dijadwalkan mengunjungi Puri Pemecutan, Denpasar.

Di temui di DPRD Bali, putri kedua (alm) Gus Dur itu mengatakan, kunjungannya ke sejumlah tokoh politik sentral di Bali itu dimaksudkan sebagai upaya menyerap aspirasi yang berkembang di Bali, selain mengenalkan partai beserta pengurusnya di Bali.

"Kami ingin bersinergi, menyamakan visi membangun bangsa secara umum. Di Bali, kami menyerap apa yang menjadi aspirasi masyarakat Bali, terutama tokoh politik Bali. Banyak yang dibicarakan, mulai dari pergaulan dengan kelompok NU, persoalan kebudayaan, maslah global dan lain-lain," kata Yenny, Selasa, 9 Agustus 2011.

Yenny menjelaskan, PKBN merupakan partai berbasis Islam moderat. Islam moderat yang dianut partainya, sambung Yenny, diharapkan mampu mengayomi semua umat dan membangun keteduhan. "Partai kami terbuka. Yang berbeda (dengan PKB) adalah karakternya. PKB terjebak pada pragmatisme. Kami masih mempertahankan idealisme. Visi dan misi tak berhenti pada teori tapi harus membumi kepada masyarakat," kata Yenny.

"Ketika ada bentrok antar umat, ada yang teraniaya, aktivis partai kami yang bergerak. Sehingga advokasinya, pergerakan dan tindakan politiknya lebih membumi."

Yenny menjelaskan, rata-rata pengurusnya adalah partai PKB Gus Dur. PKB Gus Dur, katanya, sudah teruji tidak mengejar jabatan. "Kalau di sebelah yang dikejar jabatan, tetapi setelah menjabat lupa. Kami harus mampu meneruskan perjuangan Gus Dur untuk kemajuan Indonesia. Kalau itu tidak diteruskan, bangsa ini terancam. Keberagaman terancam," ujar Yenny.

Yenny mengatakan kepengurusan partainya sudah terbentuk di seluruh Indonesia. "Modal kami 70 persen dari suara asli PKB. Jadi, kalau secara nasional kami bisa memperoleh 6-7 persen, saya sudah bisa kipas-kipaslah," ujarnya. (Laporan Bobby Andalan, Bali, eh)