8 Butir Arahan Hatta Rajasa Hadapi Pemilu 2014
Selasa, 19 Februari 2013 - 16:41 WIB
Sumber :
- Antara
VIVAnews - Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu 17 Februari 2013 menggelar temu kader dan konsolidasi partai dan pemantapan bakal calon legislatif DPR. Pada acara yang digelar di Jakarta itu, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menyampaikan delapan butir pandangannya.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Bali, Nyoman Gede Suweta, delapan butir itu menjadi pedoman PAN dalam memecahkan persoalan bangsa. Sekaligus, hal itu juga merupakan pokok pikiran Hatta menghadapi Pemilu 2014 mendatang.
Baca Juga :
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Bali, Nyoman Gede Suweta, delapan butir itu menjadi pedoman PAN dalam memecahkan persoalan bangsa. Sekaligus, hal itu juga merupakan pokok pikiran Hatta menghadapi Pemilu 2014 mendatang.
"Delapan butir pandangan Hatta Rajasa itu dijadikan pedoman memecahkan persoalan bangsa, termasuk langkah-langkah strategis bagaimana mewujudkan hal itu," kata Suweta di Denpasar, Selasa 19 Februari 2013.
Bahkan Suweta menyebut delapan pandangan itu pula yang akan dijadikan pedoman Hatta Rajasa menghadapi Pemilu 2014. "Boleh dibilang semacam visi dan misi beliau," katanya.
Meski belum ada deklarasi secara resmi, namun mantan Wakapolda Bali itu menyebut seluruh kader PAN se-Indonesia sepakat untuk mendorong Hatta Rajasa sebagai capres 2014. "Belum ada deklarasi, karena memang belum waktunya. Tapi semua yang kami kerjakan mengarah ke sana. Namanya juga perjuangan, tak bisa
ujug-ujug
ke sana," kata dia.
Delapan butir pemikiran Hatta Radjasa itu adalah pertama, perlunya kebersamaan seluruh komponen bangsa untuk menjadikan UUD 1945 dan Pancasila sebagai elemen konstitutif yang mesti dipertahankan. Kedua, sebagai bangsa yang dibangun berdasarkan nasionalisme dan konstruksi masyarakat yang multikultural, menjadikan keduanya tak terpisahkan.
Ketiga, memastikan pemisahan atau pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif, penegakan hak-hak dasar warga negara seperti hak kebebasan dan kemerdekaan berserikat pembagian kekuasaan dan wewenang pusat dan daerah, dan
good governance
. Keempat, membangun ekonomi yang tidak saja berorientasi ke luar, tetapi juga ke dalam. Agenda perubahannya adalah mendorong pasar yang terbuka dan adil. Tak hanya mengejar pertumbuhan tetapi juga pemerataan.
Kelima, memperjuangkan tegaknya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keenam, membangun kemandirian bangsa secara konsisten. Ketujuh, kaji ulang terhadap cara mengelola kekayaan alam. Kedelapan, menciptakan program perlindungan sosial. (eh)