Ulil: Barisan “Sakit Hati” Jadikan Anas Bendera untuk Lawan SBY

Ulil Abshar-Abdalla
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVAnews – Prahara yang melanda Partai Demokrat tak juga berakhir. Diawali dengan hasil survei yang menunjukkan jebloknya elektabilitas Demokrat, disusul dengan pengambilalihan kendali partai oleh Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono.

Selanjutnya, Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat, diumumkan sebagai tersangka KPK. Anas berhentinya Anas dari Demokrat akhirnya terjadi pengunduran diri sejumlah kader Demokrat mengikuti jejak mantan Anas.

Ketua Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mencium upaya perlawanan terhadap SBY.

“Tampaknya ada indikasi kekuatan-kekuatan ‘sakit hati’ yang tak suka dengan SBY, mau menjadikan Anas sebagai ‘rallying point’ atau bendera untuk melawan SBY,” kata dia, Selasa 26 Januari 2013.

Berkumpulnya kekuatan anti-SBY itu, ujar Ulil, berpotensi besar melemahkan Partai Demokrat. Oleh sebab itu ia meminta kader-kader Demokrat se-Indonesia untuk bersatu padu menunjukkan loyalitas kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat yang saat ini sedang berusaha menyelamatkan partai. “Upaya pihak-pihak eksternal untuk membuat keruh Partai Demokrat harus diwaspadai oleh seluruh kader dan dilawan,” kata Ulil.

Menurutnya, sudah seharusnya seluruh kader Demokrat mendukung kebijakan Majelis Tinggi yang ingin membawa Demokrat ke khittah-nya sebagai partai bersih.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Eddhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga meminta semua kader Demokrat loyal dan menjalankan arahan dari SBY selaku Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina. “Jangan sampai terpengaruh campur tangan pihak luar,” kata Ibas.