Demokrat Bali Komentari Lambang Ormas Anas
Rabu, 25 September 2013 - 15:10 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Organisasi kemasyarakatan bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), terus mengepakkan sayapnya. PPI dikabarkan terus membentuk kepengurusan di daerah-daerah.
Kendati begitu, Ketua DPD Bali Partai Demokrat, Made Mudarta, belum mendengar informasi jika ormas bentukan bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu akan berdiri di Pulau Dewata.
"Di Bali belum ada informasi soal pembentukan PPI," kata Mudarta, Rabu 25 September 2013.
Meski belum mengendus keberadaan kadernya yang membelot ke PPI, namun Mudarta memberikan analisa terhadap organisasi yang juga dibidani kader asal Bali, Gde Pasek Suardhika. "Ini ormas yang logonya paling serius," kata dia.
Bahkan, Mudarta melihat ada simbol suci Hindu di logo PPI, yakni Tri Datu. Secara etimologi, Tri Datu berarti tiga raja. Artinya, ada tiga dewa Hindu yakni, Brahma, Wisnu dan Siwa. Selain itu warna pada benderanya juga terdapat tiga warna seperti simbol suci benang Tri Datu yakni, putih, hitam, merah.
"Ada tiga pilar di logo PPI yakni merah, putih dan hitam. Itu konsep Tri Datu. Partai Demokrat juga ada tiga pilar," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, tiga pilar dalam logo PPI juga melambangkan kuatnya konsep nasionalisme. Mudarta mengatakan, sebagai ormas yang diatur konstitusi, sah-sah saja siapapun bergabung.
Tapi ia mengimbau agar kader Demokrat Bali tak ikut-ikut terlibat dalam ormas tersebut. "Kami imbau agar kader konsentrasi ke dapil masing-masing dan sosialisasi visi misi capres. Itu prioritas saat ini," katanya.
Menurut Mudarta, mereka yang bergabung dengan PPI tentu saja memiliki sepemahaman garis perjuangan. Dengan keberadaan ormas ini, Mudarta mengaku lebih memudahkan baginya untuk menilai integritas dan dedikasi kader.
"Jati diri dan integritas seseorang bisa diukur dengan kehadiran ormas ini," kata politikus muda asal Bali.
Kata Mudarta, ada kebijakan dari pusat mengenai keberadaan ormas PPI. Mudarta mengaku akan mengikuti arahan DPP untuk tetap mengutamakan kepentingan rakyat. Apalagi, dalam kunjungannya ke Bali untuk meresmikan Tol Bali Mandara dan meninjau Bandara Ngurah Rai, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar kader Demokrat Bali harus rajin turun ke bawah.
"Itu pesan Ketum yang harus kami laksanakan. Kami wajib mengutamakan kepentingan rakyat," kata Mudarta.
Baca Juga :
Kendati begitu, Ketua DPD Bali Partai Demokrat, Made Mudarta, belum mendengar informasi jika ormas bentukan bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu akan berdiri di Pulau Dewata.
"Di Bali belum ada informasi soal pembentukan PPI," kata Mudarta, Rabu 25 September 2013.
Meski belum mengendus keberadaan kadernya yang membelot ke PPI, namun Mudarta memberikan analisa terhadap organisasi yang juga dibidani kader asal Bali, Gde Pasek Suardhika. "Ini ormas yang logonya paling serius," kata dia.
Bahkan, Mudarta melihat ada simbol suci Hindu di logo PPI, yakni Tri Datu. Secara etimologi, Tri Datu berarti tiga raja. Artinya, ada tiga dewa Hindu yakni, Brahma, Wisnu dan Siwa. Selain itu warna pada benderanya juga terdapat tiga warna seperti simbol suci benang Tri Datu yakni, putih, hitam, merah.
"Ada tiga pilar di logo PPI yakni merah, putih dan hitam. Itu konsep Tri Datu. Partai Demokrat juga ada tiga pilar," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, tiga pilar dalam logo PPI juga melambangkan kuatnya konsep nasionalisme. Mudarta mengatakan, sebagai ormas yang diatur konstitusi, sah-sah saja siapapun bergabung.
Tapi ia mengimbau agar kader Demokrat Bali tak ikut-ikut terlibat dalam ormas tersebut. "Kami imbau agar kader konsentrasi ke dapil masing-masing dan sosialisasi visi misi capres. Itu prioritas saat ini," katanya.
Menurut Mudarta, mereka yang bergabung dengan PPI tentu saja memiliki sepemahaman garis perjuangan. Dengan keberadaan ormas ini, Mudarta mengaku lebih memudahkan baginya untuk menilai integritas dan dedikasi kader.
"Jati diri dan integritas seseorang bisa diukur dengan kehadiran ormas ini," kata politikus muda asal Bali.
Kata Mudarta, ada kebijakan dari pusat mengenai keberadaan ormas PPI. Mudarta mengaku akan mengikuti arahan DPP untuk tetap mengutamakan kepentingan rakyat. Apalagi, dalam kunjungannya ke Bali untuk meresmikan Tol Bali Mandara dan meninjau Bandara Ngurah Rai, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar kader Demokrat Bali harus rajin turun ke bawah.
"Itu pesan Ketum yang harus kami laksanakan. Kami wajib mengutamakan kepentingan rakyat," kata Mudarta.