PKB: Pilkada Langsung Pembeda Orde Baru dengan Reformasi
Jumat, 5 September 2014 - 22:31 WIB
Sumber :
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews
- Kekuatan dua koalisi kembali terlihat dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah (RUU Pemilukada) lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang terdiri dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menginginkan pemilukada tetap digelar secara langsung, dipilih langsung oleh rakyat. Enam partai yang tergabung dalam koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengusulkan pemilukada diselenggarakan secara tidak langsung.
Baca Juga :
Jika kepala daerah dikuasai oleh koalisi Merah Putih, kata Suding, itu akan sangat berpengaruh terhadap roda pemerintahan Jokowi-JK dalam mengimplematasikan program-program kerjanya.
Orde Baru
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI, Hanif Dhakiri, menilai keberadaan pemilukada langsung telah membedakan antara era Reformasi dengan era Orde Baru.
"Pilkada langsung meneguhkan kedaulatan rakyat dan menguatkan demokrasi kita. Rakyat menghendaki pilkada langsung," ujar dia.
Kalau ada efek negatif dari pemilukada langsung, seperti politik uang, hal itu masih bisa dikelola melalui penataan sistem pemilu secara keseluruhan.
"Pilkada langsung lebih memberi ruang munculnya kepemimpinan alternatif yang lebih baik. Ini gagasan untuk menyelamatkan demokrasi dari pembajakan para elite politik. Ini ide baik yang menginginkan rakyat berdaulat dalam arti sebenarnya," kata Hanif.