Ulama PPP Se-Jateng Tolak Kepemimpinan Romahurmuziy
Selasa, 21 Oktober 2014 - 10:13 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVAnews - Puluhan ulama Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah menolak Muhammad Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP. Penolakan ini disampaikan dalam Halaqoh Alim Ulama Se-Jawa Tengah, di Pondok Pesantren Al Itqon, Bugen, Semarang, Senin kemarin, 20 Oktober 2014.
Romi, sapaan Romahurmuziy, terpilih secara aklamasi menggantikan Suryadharma Ali di Muktamar Surabaya, pekan lalu. [Baca ]
Para ulama menilai, Muktamar yang digelar kubu Romahurmuziy Cs tidak sah, karena tidak mengikuti putusan Majelis Syariah dan Mahkamah Partai yang menghendaki adanya islah dua kubu sebelum digelar Muktamar.
"Halaqoh berpendapat, Muktamar Surabaya dinilai tidak sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai, sehingga dinyatakan ilegal dan harus ditolak," ujar Wakil Ketua DPW KH Istajib.
Hadir dalam Halaqoh antara lain, pengasuh Ponpes Al Itqon, KH Haris Sodaqoh; pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, KH Wafi Maemun; pengasuh Ponpes At Taujih Leler Banyumas, KH Zuhrul Anam; pengasuh Ponpes Nurul Falah Magelang KH Abdul Rozak. Serta puluhan kiai dan fungsionaris DPW dan DPC PPP dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Halaqoh ulama juga mendesak agar kubu Romahurmuziy dan Suryadharma Ali islah dan bersedia hadir dalam Muktamar yang digelar Majelis Syariah yang akan digelar di Semarang pada 29-30 Oktober 2014.
"Untuk mengakhiri konflik dan sebagai sarana konsolidasi partai agar solid, halaqoh alim ulama meminta agar DPW dan DPC PPP se-Indonesia hadir dalam Muktamar tersebut," kata KH Istajib.
Syamsul Arifin/Semarang/asp
Baca Juga :
Romi, sapaan Romahurmuziy, terpilih secara aklamasi menggantikan Suryadharma Ali di Muktamar Surabaya, pekan lalu. [Baca ]
Para ulama menilai, Muktamar yang digelar kubu Romahurmuziy Cs tidak sah, karena tidak mengikuti putusan Majelis Syariah dan Mahkamah Partai yang menghendaki adanya islah dua kubu sebelum digelar Muktamar.
"Halaqoh berpendapat, Muktamar Surabaya dinilai tidak sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai, sehingga dinyatakan ilegal dan harus ditolak," ujar Wakil Ketua DPW KH Istajib.
Hadir dalam Halaqoh antara lain, pengasuh Ponpes Al Itqon, KH Haris Sodaqoh; pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, KH Wafi Maemun; pengasuh Ponpes At Taujih Leler Banyumas, KH Zuhrul Anam; pengasuh Ponpes Nurul Falah Magelang KH Abdul Rozak. Serta puluhan kiai dan fungsionaris DPW dan DPC PPP dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Halaqoh ulama juga mendesak agar kubu Romahurmuziy dan Suryadharma Ali islah dan bersedia hadir dalam Muktamar yang digelar Majelis Syariah yang akan digelar di Semarang pada 29-30 Oktober 2014.
"Untuk mengakhiri konflik dan sebagai sarana konsolidasi partai agar solid, halaqoh alim ulama meminta agar DPW dan DPC PPP se-Indonesia hadir dalam Muktamar tersebut," kata KH Istajib.
Syamsul Arifin/Semarang/asp