Ada Desain Besar di Balik Gaduh Beras Plastik

Satu keluarga di Depok, Jawa Barat, keracunan beras plastik
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/ Depok

VIVA.co.id - Menyikapi isu peredaran beras plastik, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Andi Akmal Pasluddin, mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) tentang beredarnya beras plastik.

"Karena hal ini bukan hal sederhana yang dibayangkan orang. Ini kita dorong supaya ini menjadi kepedulian semua pihak, Komisi III dengan hukumnya, Komisi VI dengan perdagangannya, sehinga tidak hanya menjadi kepedulian Komisi IV," kata Andi Akmal dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu 27 Mei 2015.

Menurut Politisi asal Sulawesi Selatan itu, terkesan ada sebuah desain besar yang berbahaya bagi ketahanan pangan. Secara ekonomi beras plastik ini harusnya lebih mahal dari beras biasa. Tapi di lapangan ternyata lebih murah.

"Oleh karena itu, saya kira kepentingannya bukan sekadar kepentingan bisnis, tapi juga ada kepentingan lain yang bisa merusak ketahanan pangan dan merusak kondisi ketenteraman masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan beredarnya beras plastik. Pertama, lanjut Andi Akmal, bisa dikarenakan adanya mafia yang menginginkan agar Pemerintah melakukan impor beras. Kedua, adanya upaya-upaya politik untuk membuat kegaduhan, sehingga masalah-masalah besar dan penyimpangan-penyimpangan yang ada tidak terangkat.

"Sehingga masyarakat disibukkan dengan isu-isu yang sengaja diciptakan," ujar dia.

Andi Akmal mengemukakan, Komisi IV juga mendesak Pemerintah segera menyelidiki dan menuntaskan masalah beras plastik.

"Agar tidak terjadi perdebatan yang berlarut-larut," katanya.